Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Apakah kamu termasuk orang yang punya kebiasaan mengecek smartphone sebelum tidur? Well, mulai saat ini ada baiknya kamu mulai menjauhkan benda yang satu ini agar mendapatkan tidur yang berkualitas.
Kamu mungkin ingin mengurangi rutinitas mengecek smartphone karena telah terbukti merusak waktu kamu untuk mendapatkan tidur yang lebih baik. Kurang mendapatkan tidur yang berkualitas dapat menyebabkan masalah kesehatan dan bahkan mempersingkat hidup kamu.
Dilansir dari clevelandclinic.org, pakar dan spesialis gangguan tidur, Harneet Walia, menyarankan agar menjauhi kebiasaan mengecek smartphone tersebut. Dia mengatakan bahwa setidaknya ada tiga alasan mengapa kebiasaan itu bisa mengganggu ketenangan pikiran kita yang sangat penting dan dibutuhkan untuk mendapatkan tidur yang nyenyak.
1. Smartphone tidak akan membiarkan pikiran kamu rileks.
Smartphone dirancang untuk memberikan kamu informasi. Bahkan sekalipun kamu merasa nyaman di bawah selimut, otak kamu akan terus bekerja untuk menyerap informasi dan emosi kamu akan dirangsang oleh konten yang kamu lihat secara online.
“Mengecek smartphone itu merangsang otak sehingga membuat kamu lebih aktif dan terjaga,” kata Walia. “Bahkan sekalipun ketika kamu hanya mengeceknya dengan cepat, tetap melibatkan otak kamu dan membuatmu tetap terjaga.”
Smartphone dan aplikasi online dirancang untuk membuat kita tetap terhubung dan memperoleh respons segera.
Kamu bisa menjauhkan diri dan meletakkan smartphone kesayangan, lalu memejamkan mata. Tapi ketika kamu melihat sesuatu yang menarik, kamu mungkin akan tertarik dan ingin menulis komentar yang lucu.
2. Cahaya biru dari layar smartphone mengurangi produksi melatonin.
Cahaya biru dari layar smartphone secara fisik berbahaya bagi mata dan otak. Walia mengatakan bahwa para peneliti menemukan korelasi antara tingkat melatonin yang tertekan dan paparan cahaya biru.
Melatonin adalah hormon yang mengontrol siklus tidur dan bangun. Ketika tubuh kamu tidak menghasilkan melatonin yang cukup, kamu bakal mengalami insomnia, kelelahan dan mudah marah.
Walia mengatakan bahwa cahaya biru yang dipancarkan dari layar smartphone dirancang untuk meniru suasana siang hari, yang mungkin membingungkan atau mengacaukan jam tubuh kamu. Akibatnya, hal itu bisa membingungkan siklus tidur dan bangun kamu secara internal.
3. Konten emosional mengganggu REM (Rapid Eye Movement) tidur
Menggulirkan sejumlah media sosial lewat smartphone akan membuat kamu terpapar berbagai jenis emosi, yang mungkin belum siap kamu atasi.
Kamu mungkin tahu bagaimana rasanya menelusuri Facebook atau media sosial lain tepat sebelum tidur, lalu melihat sesuatu yang membuat kamu kesal. Bahkan melihat sesuatu tepat sebelum tidur yang membuat bahagia sekalipun ternyata dapat memicu respons yang membuat tidur semakin telat, yang akibatnya menunda Rapid Eye Movement (REM) — memejamkan mata tidur dengan cepat. Emosi ini dapat membuat kamu menatap langit-langit selama berjam-jam merasa terjaga.
Walia mengatakan bahwa emosi, apakah dipicu karena menyaksikan video anak anjing yang gembira yang mengibas-ngibaskan ekornya atau dengan cerita-cerita yang mengecewakan tentang peristiwa dunia, mungkin memicu respons yang akan menunda tidur kamu.
Emosi, pikiran, dan kecemasan bisa menjalar ke dalam pikiran kamu dan mengalihkan perhatian dari tidur yang sangat kamu butuhkan.
Solusi atau rekomendasi
Untuk mengurangi efek buruk dari smartphone, Walia merekomendasikan untuk menjauhkan diri terkena paparan layar smartphone satu jam sebelum tidur. Rekomendasinya tidak terbatas pada hanya smartphone saja, tetapi juga termasuk televisi dan tablet.
Ia sangat menyarankan agar smartphone kamu tidak diletakkan di bawah bantal atau dalam jangkauan tangan. Walia menyarankan untuk meletakkannya di ruangan yang berbeda dan memilih untuk menyetel jam jika kamu membutuhkan alarm untuk membangunkan kamu di pagi hari.
Jika itu tidak memungkinkan, kamu setidaknya dapat mematikan notifikasi sebelum tidur untuk meminimalkan gangguan dan membantu kamu tidur lebih cepat.
