CakapCakap – Cakap People! Sebuah postingan di Twitter memicu perdebatan pada Rabu, 30 Oktober 2019, yaitu tentang penggunaan ponsel pada mode pesawat saat dalam penerbangan.
Pengguna Twitter dengan nama akun @anditoaja mengunggah video yang menunjukkan sebuah ponsel meledak di dalam pesawat saat terbang. Dalam caption unggahan tersebut, sang pemilik akun berbicara mengenai pentingnya mematikan ponsel saat berada di pesawat.
https://twitter.com/anditoaja/status/1189547307953340418?s=21
Unggahan video tersebut telah dibantah dan dikatakan merupakan video lama. Dijelaskan juga, ledakan yang terlihat dalam video itu disebabkan oleh power bank.
Meski demikian, menjaga ponsel tetap dalam kondisi mati atau off dalam penerbangan adalah masih menjadi hal yang penting. Demikian dikatakan oleh pengamat penerbangan Alvin Lie.
Alvin mengatakan bahwa menggunakan ponsel di dalam pesawat hanya dapat diizinkan jika pesawat dilengkapi dengan Wi-Fi dalam pesawat.
“Anda hanya diperbolehkan menggunakan fitur Wi-Fi, bukan 3G atau 4G, karena jika Anda mengaktifkan fitur 3G atau 4G, ponsel Anda akan terus mencari sinyal BTS [base transceiver station]. Sementara itu, dalam penerbangan, telepon tidak akan mendapatkan sinyal, ”katanya kepada The Jakarta Post, Jumat, 1 November 2019.
“Jika hanya satu ponsel [dihidupkan], mungkin tidak apa-apa. Tetapi jika ada banyak ponsel yang dihidupkan, transmisi dan navigasi komunikasi pesawat dapat terganggu karena ia juga menggunakan gelombang radio. ”
Alvin menambahkan bahwa ketika kita meletakkan ponsel di dekat radio, televisi atau pengeras suara, perangkat elektronik akan mengeluarkan suara aneh ketika ponsel menerima pesan atau panggilan telepon.
“Karena itu, di dalam pesawat, ponsel Anda harus dalam mode pesawat. Jika penerbangan menyediakan Wi-Fi, Anda hanya dapat menggunakan Wi-Fi, bukan menggunakan data seluler atau, lebih buruk lagi, melakukan panggilan telepon, ”katanya.
Ia kembali menambahkan bahwa penggunaan power bank juga berbahaya selama penerbangan.
“Dalam video, ponsel meledak bukan karena pemiliknya mengaktifkan sinyal, tetapi karena ponsel itu sedang dicas dengan menggunakan power bank,” katanya.
“Mungkin ponsel sudah terisi penuh, tetapi pemiliknya tidak melepas power bank tersebut, yang menyebabkan korsleting. Oleh karena itu, power bank sekarang dilarang di bagasi terdaftar. Power bank hanya bisa dimasukkan ke dalam tas jinjing, tetapi tidak untuk digunakan dalam penerbangan. “