CakapCakap –Pada dasarnya, siapa juga yang ingin bercerai dari pasangan hidupnya? Setelah berpuluh-puluh tahun lamanya menjalin hubungan dan berumah tangga, tentunya kita ingin hubungan dengan pasangan, berjalan langgeng selanggeng-langgengnya.
Namun apabila pada akhirnya memang tidak ada pilihan lain lagi, ya apa boleh buat bukan? Tapi ingat Cakap People. Ketika atau sebelum memutuskan untuk berpisah dengan pasangan, ada baiknya kita harus mempertimbangkan berbagai faktor secara matang-matang daripada nantinya menyesal di kemudian hari.
Dan dari seluruh faktor-faktor yang harus dipertimbangkan tersebut, berikut adalah 3 yang paling penting atau harus didahulukan pertimbangannya.
1. Pembagian Harta Gono-Gini
Paling ribet banget urusannya! via Smart Legal ID
Oke marilah kita mulai dengan pertimbangan yang paling jelas-jelas telebih dahulu. Ketika kita bersama pasangan bisa dikatakan kita saling berbagi hasil atau dalam kamus romantisnya, “milikku adalah milikmu”.
Nah dengan fakta tersebut, tentunya makna dari kamus tersebut akan langsung berubah total ketika kita memutuskan untuk berpisah. Tidak ada lagi yang namanya milik bersama terkecuali, YANG DISETUJUI atau didapatkan secara bagi hasil (splitting check).
Alhasil ketika memutuskan cerai maka bersiaplah untuk saling perang klaim dari setiap furnitur atau barang-barang yang dimiliki bersama tersebut. Dan tak jarang banyak pasangan yang jadi “musuh abadi” setelah bercerai cuma gara-gara ribut pembagian harta ini.
2. Perasaan Dalam Diri Yang Sesungguhnya
Yakin sudah rela melepasnya? via Thought Catalog
Dengan kata lain disini, jujurlah dengan diri sendiri. Apakah ketika memutuskan untuk berpisah, kita dan dia memang sudah benar-benar mantap? Apakah memang bara cinta itu sudah benar-benar padam?
Jangan sampai ada yang merasa berat atau belum rela sama sekali. Dan yang terpenting jangan sampai juga ketika nanti sudah pisah, kita dan dia masih saling intens berhubungan (terkecuali apabila sudah memiliki anak).
3. Anak
Ingat anak! via Today’s Parent
Ngomong-ngomong soal anak, tak dipungkiri inilah faktor yang harus benar-benar dipertimbangkan sebelum saling “berlomba” memberikan talak. Ingatlah bahwa anak merupakan jantung dari pasangan suami istri.
Atau mungkin lebih tepatnya disini, anak tak dipungkiri adalah harta yang paling berharga. Ingatlah bahwa ketika cerai. kita pada dasarnya akan memberikan keburukan pada tumbuh kembang psikisnya. Terlebih, jika ia masih balita (cilik).
Belum lagi urusan pembagian waktu, biaya pendidikan, dan lain-lainnya. Pokoknya kalau sudah punya anak, kita tidak bisa lagi sembarang-sembarang berbuat dan memutuskan. Jadi ingat dan pertimbangkan dengan sebaik-baiknya ya Cakap People!