CakapCakap – Cakap People! Kadang saat kita sedang memotret menggunakan ponsel, hasilnya sering tak sesuai yang diinginkan jika mengambil foto di luar ruangan yang terang dan menghadap sumber cahaya atau matahari. Ya, kondisi itu disebut backlight! Bagaimana mengakalinya?
Saat sedang memotret postur diri dengan ponsel, tak sedikit orang mengalami kesulitan karena backlight. Hasilnya pun jadi kurang maksimal sebab seseorang wajib memilih mana yang mau ditonjolkan, antara latar yang hitam dan wajah yang putih atau sebaliknya.
Dilema yang dihadapi ini sangat merugikan. Terlebih, kalau sedang berada di sebuah destinasi yang jarang dikunjungi. Tapi, kamu tidak perlu khawatir karena terdapat beberapa tips atau kiat yang bisa dicoba untuk mengakali foto backlight itu.
Mengutip TEMPO, fotografer profesional Tommy A. Siahaan mengatakan bahwa seseorang wajib mengetahui waktu-waktu yang baik untuk mengambil gambar. Misalnya, saat mengunjungi Sanur di Bali, cahaya terbaik untuk foto adalah pada pagi hari atau saat matahari terbit.
Sebaiknya, hindari sore ke malam hari karena hasil foto akan menjadi backlight. Untuk mengetahui waktu yang tepat itu, riset memang wajib dilakukan.
“Kalau mau kunjungan ke suatu lokasi, riset dulu waktu terbaik untuk fotonya kapan, supaya tidak langsung datang dengan kondisi kalau foto jadi backlight. Cari-cari di google saja untuk waktunya,” katanya.
Namun, jika seseorang tidak bisa hadir di suatu tempat dengan waktu yang terbaik untuk foto, alternatif lainnya ialah melakukan improvisasi. Ini dilakukan dengan cara melihat dari mana datangnya cahaya. Jika sedang berada di pantai dan cahayanya datang dari laut, itu berarti seseorang tidak bisa membelakangi laut.
Apabila tetap ingin mendapatkan pemandangan laut, ia pun harus bergeser dan sebisa mungkin wajahnya menghadap ke laut.
“Kuncinya, wajah menghadap ke arah cahaya datang. Agak putar badan 30-60 derajat agar tetap terpapar cahaya, tapi latarnya tetap dapat,” ujarnya.
Cara lain yang disarankannya adalah tetap melakukan foto backlight namun diimbangi dengan editan. Untuk melakukan hal ini, Tommy menyarankan agar latar lebih terang dan wajah digelapkan sebab objek yang besar akan lebih susah dikoreksi jika gelap.
“Nanti wajahnya bisa dinaikkan resolusinya. Kalau muka terang, bagian highlight susah diselamatkan,” ungkapnya.