in ,

Studi Baru: Ibu Muda Lebih Cenderung Memiliki Anak dengan ADHD

Risiko genetik ADHD pada anak-anak sangat terkait dengan usia ibu awal pada kelahiran pertama, terutama untuk wanita di bawah 20 tahun.

CakapCakapCakap People! Penelitian baru Australia telah menemukan bahwa ibu muda tampaknya lebih cenderung memiliki anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Dilakukan oleh para peneliti dari University of South Australia, studi baru ini melihat data genetik 220.685 wanita yang berpartisipasi dalam UK Biobank, sebuah studi jangka panjang besar yang mencakup data genom pada lebih dari setengah juta penduduk Inggris.

Foto: Pixabay.

Dilansir dari The Jakarta Post, Selasa, 29 Oktober 2019, para peneliti melihat korelasi genetik antara lima sifat reproduksi wanita termasuk usia wanita ketika pertama kali melahirkan, usia saat melakukan hubungan seksual pertama, usia di mana ia mengalami menstruasi pertamanya, usia saat menopause dan jumlah kelahiran hidup, dan enam kesamaan lainnya. Gangguan kejiwaan termasuk ADHD, autisme, gangguan makan, depresi, gangguan bipolar dan skizofrenia.

Temuan studi ini, yang telah diterbitkan dalam Scientific Reports, menunjukkan bahwa risiko genetik ADHD pada anak-anak sangat terkait dengan usia ibu awal pada kelahiran pertama, terutama untuk wanita di bawah 20 tahun.

ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan perilaku lalai, impulsif dan kadang-kadang hiperaktif. Banyak individu dengan kondisi ini merasa sulit untuk fokus, berkonsentrasi dan mengatur emosi mereka.

Mengomentari temuan tersebut, peneliti UniSA, Associate Professor Hong Lee mengatakan, “ADHD adalah kelainan yang sangat diwariskan yang berarti bahwa seorang ibu muda mungkin juga memiliki gen yang mempengaruhi risiko ADHD yang kemudian diwarisi oleh anaknya.”

Foto: Pixabay.

“Mengetahui seorang wanita memiliki kecenderungan genetik untuk ADHD dapat dicatat dalam riwayat medis keluarganya kemudian digunakan untuk memantau kesehatannya dan kesehatan keturunannya. Dengan cara ini, kami dapat memastikan ibu dan bayi menerima dukungan dan bantuan yang mereka butuh.”

“Para ibu muda bisa mengalami kesulitan, terutama karena mereka menyesuaikan diri untuk menjadi orangtua ketika mereka masih muda sendiri,” katanya. “Dengan memahami hubungan antara menjadi seorang ibu di usia muda dan memiliki anak dengan ADHD, kami dapat lebih mendidik dan mendukung keluarga lebih cepat.”

“ADHD dapat diobati, tetapi diagnosis dini dan intervensi adalah kunci untuk hasil yang sukses.”

Namun, Associate Professor Lee juga menambahkan bahwa walaupun temuannya signifikan, “Penting untuk dipahami bahwa meskipun ada hubungan genetik yang jelas antara ADHD dan ibu muda, ini tidak selalu merupakan hubungan sebab akibat.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ikut Seleksi CPNS 2019? Inilah Daftar Berkas yang Wajib Kamu Persiapkan

tessa blanchard impact wrestling

Tessa Blanchard Menjadi Wanita Pertama Yang Akan Menjuarai Sabuk Gulat Kelas Berat Pria?