CakapCakap – Cakap People! Sangat penting bagi kita untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menghindari atau melindungi kulit kita dari sengatan matahari. Radiasi sinar matahari bisa berdampak pada kerusakan kulit.
Sinar matahari memiliki tiga jenis sinar radiasi yakni ultra violet A (UVA) dengan gelombang panjang, ultra violet B (UVB) dengan gelombang pendek, dan ultra violet C (UVC) dengan gelombang sangat pendek.
Semakin pendek gelombang, semakin besar tingkat radiasi yang bisa merusak kulit. Jadi di antara semua sinar ultra violet, UVC adalah yang paling merusak kulit.
Untungnya, lapisan ozon bumi mampu menghalau sinar UVC sehingga hanya sinar UVA dan UVB yang menembus ke bumi.
“Untuk mudahnya, bayangkan sinar UVA sebagai UVAging dan UVB sebagai UVBurning. Jika terpapar sinar matahari terlalu lama, UVA akan menembus lapisan kulit lebih dalam dan dapat menyebabkan penuaan kulit berupa keriput dan noda hitam,” kata dermatolog dr. Nana Novia Jayadi, Sp.KK dalam keterangan pers pada Kamis, 24 Oktober 20189.
Lalu, jam berapa sinar UVA dan UVB bisa membuat kulit gosong?
“Secara umum, radiasi UVA dan UVB pada kulit paling tinggi terpapar pada rata-rata jam 11.00 sampai jam 14.00,” kata dr Nana.
Apalagi, secara klinis jenis kulit orang Indonesia masuk dalam kategori Phototype antara nomor IV dan V menurut Fitzpatrick, artinya kulit orang Indonesia memang kaya zat pewarna kulit atau melanin.
“Oleh karena itu kulit lebih mudah menggelap saat terpapar sinar matahari,” katanya.
Paparan sinar UVA yang ekstrem bahkan bisa menyebabkan kanker.
“Dan, terpapar sinar UVB terlalu lama akan membakar kulit dan memengaruhi melanin, sehingga mengakibatkan kulit yang lebih gelap,” katanya, meski pembentukan vitamin D pada tubuh adalah hasil paparan sinar matahari yang mengandung sinar UVB.
Kondisi makin diperparah dengan polusi, keringat, debu dan kotoran yang kemudian memicu munculnya noda hitam pada kulit. Di bawah satu noda hitam yang kecil tersebut, terdapat jutaan sel pigmen yang rusak.
“Oleh karena itu, untuk mencegah kerusakan sel-sel pigmen akibat sering terpapar sinar matahari, maka penggunaan Vitamin C secara topikal (langsung pada kulit) dapat menjadi pilihan. Vitamin C adalah zat anti oksidan yang teruji aman dan efektif untuk mencerahkan kulit dan menyamarkan noda hitam,” katanya.
Vitamin C berfungsi untuk mencegah pembentukan melanin yang terlalu banyak secara aman dan efektif agar warna kulit tidak semakin gelap.
“Dengan pemakaian teratur, secara perlahan (tidak instan) kulit akan tampak makin cerah sesuai warna kulit kita masing-masing. Noda hitam juga dapat disamarkan,” katanya.