CakapCakap – Sekitar 700.000 kematian per tahunnya disebabkan oleh bakteri yang ternyata resisten terhadap antibiotik. Jumlah ini sangatlah banyak dan apabila dunia medis tidak segera menanggulanginya maka diperkirakan di tahun 2050, sekitar 10 juta kematian akibat bakteri akan terjadi setiap tahunnya. Benarkah hal ini, Cakap People?
Dikutip dari Science Alert, disebutkan bahwa bakteri bisa berubah bentuk dan menghindari antibiotik. Contohnya, bakteri bisa menghasilkan antibiotik dari tubuhnya. Bakteri ini sendiri juga bisa berhenti berkembang biak dan membelah diri sehingga sulit untuk dilihat di sistem imun.
Semua bakteri memiliki struktur tubuh yang dilindungi oleh dinding sel. Dinding sel ini memiliki fungsi untuk melindungi bakteri. Dinding sel ini juga membantu bakteri untuk berkembang biak. Namun sekarang bakteri mampu bertahan tanpa adanya dinding sel.
Apabila lingkungan sekitar bakteri memungkinkannya untuk tidak memiliki dinding sel, bakteri tersebut bisa berubah bentuk menjadi ‘L-forms’. Bakteri ini ditemukan oleh Emmy Klieneberger-Nobel pada tahun 1953 di Lister Institute tempat ia bekerja. Para peneliti biasanya menggunakan gula sebagai media penelitian yang cocok untuk bakteri berkembang biak.
Bentuk ‘L-forms’ muncul karena antibiotik yang menyerang dinding sel bakteri. Bakteri kemudian akan kehilangan bentuknya dan menjadi lemah. Tetapi bisa saja bakteri masih bisa bertahan di dalam sistem imun kita karena antibiotik hanya menyerang dinding sel saja.
Dalam jurnal penelitian Nature Communications disebutkan bahwa banyak bakteri yang mampu berubah bentuk seperti bakteri E. Coli dan Enterococcus. Untuk bisa memperjelas masalah ini masih perlu untuk dilakukan penelitian lebih mendalam terhadap bakteri yang berada di dalam tubuh manusia.
Hingga saat ini, penelitian tentang bakteri “L-forms’ ini masih menjadi kontroversi. Meski begitu, hal ini bisa saja dijadikan langkah pencegahan untuk membuat antibiotik yang ampuh mematikan bakteri. Salah satu cara pencegahannya adalah dengan membuat kombinasi antara antibiotik penyerang dinding sel dengan antibiotik penyerang bakteri ‘L-forms’.
Sejak ditemukannya bakteri, sebenarnya para ilmuwan ahli tentu sudah banyak membuat terobosan untuk mematikan bakteri ini Cakap People. Akan tetapi bakteri juga terus berkembang hingga ada bakteri yang resisten terhadap antibiotik.