CakapCakap – Lari jadi salah satu olahraga paling populer saat ini, terutama bagi generasi millennial. Buktinya, sekarang ada banyak ajang lomba lari yang diadakan, dan selalu ramai diikuti oleh generasi muda. Cakap People pun mungkin juga punya hobi berolahraga lari, karena memang lebih mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja jika dibandingkan dengan jenis olahraga lainnya. Tapi perlu diketahui juga, ternyata olahraga lari juga bisa menyebabkan terjadinya masalah kesehatan lho!
Salah satunya, lari rupanya dapat membuat sistem imun menjadi stres, seperti dikutip dari laman HelloSehat.com. Menurut Dr Uwe Schutz dari University Hospital of Ulm, Jerman, pelari jarak jauh lebih rentan untuk mengembangkan infeksi di dalam tubuhnya. Bahkan, meskipun hanya latihan lari marathon, rupanya tidak hanya membakar lemak, tetapi juga jaringan otot. Pasalnya, aktivitas lari akan membuat beban yang tak semestinya jadi ditempatkan pada sistem kekebalan tubuh manusia.
Tidak hanya itu, berlari juga dapat merusak tulang rawan. Salah satu studi yang dipublikasikan dalam American Journal of State Sports Medicine mengetahui jarak lari mempengaruhi kerusakan tulang rawan artikular, dan MRI atau pencitraan resonansi magnetik memperlihatkan perubahan biokimia tetap meningkat setelah tiga bulan aktivitas berkurang. Sendi patellofemoral dan wadah medial lutut menunjukkan keausan dan robekan terbesar, di mana memiliki risiko lebih tinggi untuk degenerasi.
Sementara itu, penelitian lainnya yang telah diterbitkan dalam Journal of the American Osteophatic Association juga menemukan bahwa berlari hingga titik tertentu akan menyebabkan cedera dan radang kronis sendi. Jika berlari dalam waktu yang lama dan telah memiliki cedera, maka akan lebih mudah menguras sendi glikoprotein pelumas, sehingga mengganggu jaringan kolagen dan perlahan-lahan mengikis tulang rawan, serta bahkan dapatmenyebabkan banyak mikrofraktur pada dasar tulang.
Fakta yang tak diduga sama sekali, lari terkadang juga dapat merusak jantung. Salah satu studi yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, di mana para peneliti melakukan pengukuran ekokardiografi fungsi jantung pada 60 pelari bugar sebelum dan 20 menit setelah ajang Boston Marathon 2004 dan 2005, menemukan bahwa 36 pelari di antaranya setelah berlari memiliki peningkatan triplet protein atau troponin, yakni komponen utama dari otot jantung yang bisa menyebabkan kerusakan jantung jika volumenya meningkat. Nah, hati-hati ya, Cakap People!