CakapCakap – Cakap People! Partai NasDem, yang baru-baru ini berselisih dengan partai yang mengusung Presiden Joko Widodo atau Jokowi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), telah secara resmi diamankan di kursi Kabinet baru setelah politisi Partai NasDem Syahrul Yasin Limpo bertemu dengan Presiden di Istana Negara pada hari Selasa, 22 Oktober 2019.
The Jakarta Post melaporkan, Selasa, 22 Oktober 2019, Syahrul Yasin Limpo yang merupakan mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini membenarkan setelah pertemuan itu bahwa Presiden Jokowi telah memintanya untuk membantu memperkuat Kabinet, tetapi belum menguraikan posisi menteri apa yang akan diembannya.
“Saya tidak diberitahu tentang posisi itu, tetapi Presiden banyak bertanya kepada saya tentang bagaimana mengelola 260 juta orang Indonesia […] dan bagaimana kita dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan,” kata Syahrul kepada wartawan.
Berita itu tampaknya telah mengubah sikap NasDem sebelumnya untuk bergabung dengan oposisi jika tidak ada pihak lain yang mau menjadi oposan pemerintah, setelah Jokowi memanggil mantan saingannya, ketua Partai Gerindra, Prabowo Subianto, ke Istana Negara pada hari Senin, 21 Oktober 2019.
Prabowo kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden ingin dia memainkan peran di sektor pertahanan.
Sekretaris Jenderal NasDem Johny G. Plate menanggapi dengan mengatakan bahwa partai akan mengambil peran sebagai kritik konstruktif untuk pemerintahan Jokowi jika tidak ada orang lain yang mau. Namun, ia menambahkan bahwa jika ada yang berada di oposisi, NasDem “akan menjadi pendukung pemerintah”.
Ketegangan yang jelas antara NasDem dan PDI-P dimulai pada akhir Juli ketika ketua PDI-P Megawati bertemu dengan lawannya yang sebelumnya Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto, tampaknya sebagai isyarat rekonsiliasi setelah ia kalah dalam pemilihan presiden 2019 dari Jokowi.
Keesokan harinya, ketua NasDem Surya Paloh bertemu dengan Gubernur Jakarta Anies Baswedan, yang banyak dilihat sebagai lawan politik Jokowi. Dia dilaporkan memberi tahu Anies selama pertemuan bahwa NasDem mungkin mendukung gubernur Jakarta dalam pemilihan presiden 2024.
https://www.instagram.com/p/BFiPZd1tM0G/?igshid=122slgniyjw3c
Syahrul meyakinkan bahwa kunjungannya ke Istana Negara pada hari ini telah disetujui oleh Surya. Dia mengatakan bahwa bahkan dengan kursi menteri, NasDem akan “masih tetap kritis” terhadap kabinet.
Jokowi terus memanggil kemungkinan anggota kabinetnya yang kedua pada hari Selasa ini, setelah mengundang tokoh-tokoh penting, termasuk para profesional, untuk serangkaian pertemuan di Istana Negara sehari sebelumnya.
Selain Syahrul pada hari Selasa, Jokowi juga bertemu dengan politisi NasDem dan Menteri Lingkungan dan Kehutanan pada periode pertamanya yaitu Siti Nurbaya Bakar; Politisi Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita, yang menjabat sebagai Menteri Sosial dalam Kabinet Jokowi pertama, Ketua PDI-P Juliari Batubara dan ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa.
Jokowi juga memanggil Sri Mulyani Indrawati, yang telah mengkonfirmasi bahwa ia akan terus melayani sebagai Menteri Keuangan, serta Basuki Hadimuljono, yang juga kembali dipercaya sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di masa jabatan pertama Jokowi.
Presiden diperkirakan akan mengumumkan susunan akhir kabinetnya pada hari Rabu, 23 Oktober 2019.