CakapCakap – Cakap People para pecinta musik Tanah Air, tentu mengenal nama Didi Kempot, atau setidaknya pernah mendengar namanya. Meski merupakan penyanyi Jawa dari zaman dulu, namun ternyata hingga kini sosoknya masih bertahan dalam industri musik daerah di Indonesi. Bahkan, saat ini Didi Kempot pun sudah diidolakan oleh generasi millennial dengan gelar ‘The Godfather of Broken Heart’ alias ‘Bapak Patah Hati Nasional’. Tak heran jika kini dia semakin sibuk manggung untuk menghibur para penggemar.
Nah, meski tetap banyak aktivitas di usia senja yang sudah mencapai 52 tahun, namun Didi Kempot tampak selalu fit dalam setiap kesempatan. Penyanyi yang juga dijuluki dengan gelar ‘The Lord of Broken Heart’ atau ‘Bapak Sambat Nasional’ itu rupanya punya resep rahasia untuk menjaga agar tetap sehat dan fit. Didi Kempot mengaku menjaga tubuhnya dengan tidur cukup. Tidak hanya itu, selalu merasa ikhlas dalam menjalani setiap aktivitas juga tak kalah penting.
Namun ada satu resep yang unik, karena makanan pedas pun juga mampu membuatnya tetap fit dan sehat. “Kuncinya, istirahat, ikhlas, mangan pedes (makan yang pedas), sambal trasi,” ujar Didi Kempot bercerita belum lama ini, seperti dikutip dari laman Okezone.com. Dengan resep rahasia itu, pria asal Solo, Jawa Tengah tersebut bisa menjalani kesibukannya dengan jadwal manggung yang semakin padat belakangan ini, seiring dengan semakin banyak penggemarnya di berbagai daerah.
Didi Kempot sendiri juga mengaku sangat bangga dengan generasi millennial yang tetap mencintai budaya tradisional melalui laga-lagu yang diciptakan dan dinyanyikannya selama ini. Menurutnya, hampir dalam setiap konsernya, selalu ramai dipadati oleh para penggemar dari berbagai generasi, terutama generasi muda yang dijuluki dengan ‘Sad Boys’ dan ‘Sad Girls’ tersebut. “Kami bangga, budaya negeri ini tidak luntur dan jiwa orang Jawa tetap dikenal dengan budayanya,” katanya lagi.
Padahal, beberapa karya yang diciptakan Didi Kempot bahkan sudah berusia lebih dari 32 tahun. Sebagian penggemarnya saat ini pun belum lahir ketika sejumlah lagu-lagunya itu dibuat. Namun, mereka mampu mencintai karyanya, yang bahkan terkenal sampai ke luar negeri. “Dulu yang suka itu dari Suriname, dan Belanda juga suka. Tetapi sekarang anak-anak muda juga sudah mencintai budayanya sendiri,” pungkas Didi Kempot. Wah, luar biasa ya, Cakap People!