CakapCakap – Cakap People! Pemerintah Jepang, Rabu, 16 Oktober 2019, mengatakan akan mengalokasikan jutaan dolar untuk membantu daerah-daerah yang dihancurkan oleh Topan Hagibis, yang menewaskan lebih dari 70 orang di seluruh negeri itu.
Dilansir dari The Jakarta Post, Rabu, 16 Oktober 2019, Topan Hagibis menghantam Jepang pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019, melepaskan angin kencang dan hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu tanah longsor dan menyebabkan puluhan sungai meluap.
Pada Rabu tengah hari, 16 Oktober 2019, pemerintah Jepang menetapkan angka 74 orang meninggal, dengan lebih dari puluhan orang lain masih hilang.
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan bahwa pemerintahnya akan mengalokasikan anggaran sebesar 710 juta yen (USD 6,5 juta), atau sekitar Rp 91 miliar untuk membantu daerah-daerah yang terkena dampak badai.
Anggaran tersebut akan diambil dari dana cadangan darurat 500 miliar yen, katanya.
Tokyo juga akan mempercepat pencairan subsidi ke lebih dari 300 kota yang dilanda bencana.
“Pemerintah akan bersatu untuk mengatasi masalah untuk mendukung korban, sehingga mereka akan dapat kembali ke kehidupan normal secepat mungkin,” kata Abe.
Hingga Rabu pagi, lebih dari 10.000 rumah tangga masih mengalami pemadaman listrik, sementara lebih dari 110.000 rumah tangga tanpa air mengalir, demikian kata jurubicara pemerintah terkemuka Yoshihide Suga kepada wartawan.
https://www.instagram.com/p/B3jCpmHAqww/?igshid=bovwpx5hxart
Wilayah bagian timur laut Jepang diterjang Topan Hagibis — dengan korban 26 orang di prefektur Fukushima, merupakan yang tertinggi di antara 36 dari 47 prefektur Jepang yang terkena dampak.
Tanggul yang runtuh terpantau di sekitar 80 lokasi di sepanjang 55 sungai di Jepang, kata kementerian infrastruktur, karena terus menilai tingkat kerusakan.
Kereta lokal secara bertahap melanjutkan operasinya, tetapi beberapa kereta cepat Shinkansen masih ditangguhkan di daerah Nagano dan Niigata yang terkena paling parah di Jepang tengah.