Norbertus Yunendra
CakapCakap – Price Waterhouse Cooper, sebuah lembaga terkemuka di dunia baru saja merilis laporan yang menyebutkan daftar negara yang sedang berkembang di bidang perekonomian. Daftar tersebut secara tersirat menyebutkan bahwa negara-negara yang sedang berkembang di bidang perekonomian ini akan mendominiasi negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030. Negara-negara yang dimaksud antara lain India, Brazil, dan Indonesia yang terus merangkak dan menjadi penantang Amerika Serikat serta Tiongkok.
Peringkat yang dikeluarkan adalah proyeksi Gross Domestic Product (GDP) berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP). PPP dalam ilmu ekonomi dikenal sebagai alat analisa kekuatan daya beli masyarakat suatu negara. PPP digambarkan dalam satuan US Dollar. Lembaga Price Waterhouse Cooper melaporkan bahwa ada 21 negara yang ekonominya akan mendominasi dunia. Salah satu yang menjadi sorotan adalah keberadaan Indonesia di peringkat 5, setelah menyalip beberapa negara maju, termasuk Jerman, Inggris, Kanada, Spanyol, Rusia, dan Arab Saudi.
Sebelum daftar ini dirilis, Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan rasa optimisnya terhadap masa depan Indonesia. Disebutkan oleh Presiden bahwa Indonesia pada tahun 2045 akan menduduki peringkat ke 4 dunia, karena diperkirakan GDP Indonesia pada tahun tersebut akan sangat besar.
Diprediksi, Price Waterhouse Cooper dalam memberikan penilaian ini menggunakan asumsi Citeris Paribus, atau asumsi variabel. Salah satu yang juga dipertimbangkan adalah kondisi disekeliling variabel ekonomi sebuah negara. Misalnya di Indonesia, yang akan mempengaruhi kehidupan ekonomi bangsa adalah kondisi politik. Apa lagi Cakap People? Ternyata faktornya banyak! Jika kedepan kondisi politik Indonesia stabil, tidak ada korupsi, distribusi barang dan jasa lancar, birokasinya baik, hukum dipatuhi, infrastruktur bagus, dan minim bencana alam, maka optimisme Presiden Joko Widodo akan sangat mudah terwujud.
Tentunya masyarakat Indonesia akan sangat bangga jika negeri ini bisa mencapai tingkat ekonomi yang tinggi, bahkan menjadi negara yang perekonomiannya menduduki rangking 4 atau 5 dunia. Tetapi, predikat tersebut bukanlah hal yang mudah untuk diraih, diperlukan kerja keras dari semua pihak di negeri ini, tidak ada seorangpun yang bisa berleha-leha.
