CakapCakap – Cakap People, dunia maya kini semakin berkembang dan digunakan untuk berbagai ragam kepentingan temasuk juga kepentingan politik dengan cara mempekerjakan pasukan siber atau dikenal dengan buzzer politik.
Keberadaan pasukan siber di dunia maya yang berguna untuk mempengaruhi opini masyarakat sekaligus menyudutkan lawan politik nyatanya adalah hal yang bersifal global seperti yang diungkap oleh laporan dari Universitas of Oxford dengan tajuk ‘The Global Disinformation Order: 2019 Global Inventory of Organised Social Media Manipulation’.
Dalam laporan tersebut mengungkapkan jika pasukan siber yang memiliki kegiatan untuk memanipulasi masyarakat telah meningkat sebanyak 150 persen selama 2 tahun terakhir. Tujuan dari pasukan ini adalah untuk menciptakan disinformasi, mendiskreditkan oposisi politik, menekan hak dasar manusia serta membenamkan pendapat yang berlawanan.
Dalam melakukan aksinya, para pasukan siber ini kerapkali menggunakan media sosial dimana salah satunya adalah facebook. Apalagi dengan jangkauannya yang luas dan menjadi media sosial dengan pengguna terbesar di dunia.
“Kami telah mengumpulkan bukti pasukan cyber kini menjalankan kampanye di WhatsApp. Kami memperkirakan platform ini akan semakin penting dalam aktivitas ini dalam beberapa tahun mendatang karena semakin banyak orang menggunakan WhatsApp untuk komunikasi politik,” tulis laporan tersebut seperti yang dilansir melalui CNBC Indonesia.
Dalam menjalankan aksinya, para pasukan ini akan menggunakan akun palsu. Mereka juga akan secara aktif melakukan komunikasi dengan para target. Tidak hanya itu, mereka juga melakukan aksi peretasan akun dari orang ternama guna melakukan propoganda ataupun untuk membungkam pemilik akun di medsos.
Di Indonesia sendiri banyak yang menjalankan aktivitas tersebut melalui banyak medis sosial seperti halnya Instagram, Twitter, Facebook dan juga WhatsApp. Selanjutnya, mereka akan menggunakan akun yang dimiliki dalam media sosial guna menjatuhkan lawan politik hingga memberi pengaruh pada opini publik seperti yang mereka inginkan.
Menurut laporan Oxford disebutkan jika pasukan cyber yang ada di Indonesia merupakan pasukan dengan kapasitas yang rendah. Adapun biaya yang harus dikeluarkan mulai dari Rp 1 juta sampai dengan Rp 50 juta.
Sebagai pengguna media sosial, tentu Cakap People harus menyikapi penggunaan media sosialmu dengan baik dan pastikan tidak mudah terpengaruh oleh opini tertentu ya.