in ,

Waspada! Risiko Kematian Mendadak Sangat Besar dalam Lomba Lari

Risiko ini biasanya diakibatkan serangan jantung yang terjadi karena beberapa penyebab

CakapCakap – Olahraga lari menjadi sangat populer belakangan ini. Banyak orang memilih untuk menjalani olahraga lari, karena selain mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja, juga tidak butuh biaya besar untuk peralatan dan perlengkapannya. Cakap People pun mungkin lebih suka olahraga lain dibandingkan jenis olahraga lainnya. Makanya, tidak heran jika saat ini semakin banyak ajang perlombaan lari yang diadakan, dan begitu ramai pula orang-orang yang tertarik untuk mengikuti.

Risiko kematian mendadak saat berolahraga ternyata sangat terjadi pada para pelari dalam lomba lari. Via hellosehat.com

Namun, perlu dipahami dan diwaspadai bahwa risiko kematian mendadak saat berolahraga ternyata sangat besar terjadi pada para pelari dalam lomba lari. “Risiko cedera berpotensi sangat besar dalam ajang lari. Baik cedera langsung (traumatic injury) atau cedera tidak langsung (overused injury). Jika penanganan salah maka risikonya kematian mendadak,” ungkap praktisi kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Jack Pradono Handojo, MHA, seperti dimuat Detik.com.

Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) FKUI melaporkan ada total lima korban meninggal dalam empat ajang lari pada tahun 2018 hingga pertengahan tahun 2019. Untuk diketahui, risiko kematian mendadak sendiri biasanya diakibatkan serangan jantung yang terjadi karena beberapa penyebab. Makanya, risiko ini sebenarnya bisa diantisipasi dengan mengenali tanda-tanda serangan jantung, sehingga saat mengikuti lomba lari tidak akan terlalu memaksakan diri jika kondisi sudah berlebihan.

Sejumlah studi menunjukkan marathon tampak menyebabkan kerusakan pada jantung dalam jangka pendek. Via detik.com

Sebuah penelitian yang dipresentasikan oleh American College of Cardiology pada tahun 2009 lalu menemukan fakta bahwa risiko kematian mendadak selama marathon adalah 0,8 per 100 ribu orang, seperti yang dilaporkan oleh laman Liputan6.com. Sebagai perbandingan, laporan juga menemukan olahraga triathlon yang mewajibkan peserta menyelesaikan berenang, berlari, dan bersepeda dalam satu rangkaian memiliki risiko kematian mendadak lebih tinggi, mencapai 1,5 dari 100 ribu orang.

Sejumlah studi lain pun menunjukkan bahwa marathon tampaknya menyebabkan kerusakan pada jantung dalam jangka pendek. Namun, para peneliti tidak percaya efek kondisi itu bertahan lama. “Menjadi bugar adalah pelindung (dari segala macam penyakit),” ungkap James Freeman dari bagian kardiovaskular di Stanford University School of Medicine. Nah, makanya hati-hati ya, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terjun ke Politik, 4 Artis Ini Tiga Kali Menjabat Sebagai Anggota DPR RI

Hati-Hati! Ini Tahap Serangan Jantung Saat Olahraga