in ,

Millennial Wajib Tahu! Kecepatan Jalan Kaki Bisa Prediksi Kesehatan di Masa Depan

Berjalan di bawah kecepatan normal dikaitkan dengan risiko lebih besar untuk ketidakmampuan mobilitas

CakapCakap – Jalan kaki menjadi salah satu aktivitas fisik yang sangat sederhana, dan bisa menjadi pilihan olahraga kapan saja dan di mana saja. Menariknya, dan mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui, termasuk juga Cakap People, ternyata kecepatan berjalan kaki bisa menunjukkan prediksi kondisi kesehatan seseorang di masa depan. Sejumlah penelitian menemukan fakta bahwa bergerak aktif meskipun hanya berjalan kaki dapat jadi prediksi masalah mobilitas di masa depan.

Sejumlah penelitian menemukan fakta bahwa berjalan kaki dapat memprediksi masalah mobilitas di masa depan.Via bukupedia.com

Menurut salah satu studi yang dipublikasikan oleh Journal of American Geriatrics Society, kebiasaan berjalan terlalu santai akan menunjukan indikasi tertentu di masa depan. Peneliti dari University of Pittsburgh di Amerika Serikat yang melakukan studi itu menilai cara untuk mengukur tugas-tugas berjalan yang kompleks. Cara ini dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang perubahan awal dalam jalan kaki, di mana tidak hanya terkait dengan manfaatnya, tapi juga kesehatan seseorang.

Dalam studi itu, ditemukan bahwa kecepatan berjalan yang lambat di bawah kecepatan normal dan kondisi kompleks dikaitkan dengan risiko yang lebih besar untuk mengembangkan ketidakmampuan mobilitas. Peserta yang dilaporkan memiliki ketidakmampuan mobilitas lebih cenderung berjenis kelamin wanita, serta mengalami diabetes, obesitas, sakit lutut, dan kesulitan bernapas. Tidak hanya itu saja, juga ada kecenderungan mereka ternyata memiliki pula lebih banyak gejala-gejala depresi.

Berjalan di bawah kecepatan normal dikaitkan dengan risiko lebih besar untuk ketidakmampuan mobilitas. Via wirebaz.com

Peneliti menganalisis informasi dari studi Penuaan dan Komposisi Tubuh Kesehatan yang melibatkan orang dewasa kulit hitam dan putih di AS dari selama tahun 1997-1998. Ada sebanyak 337 partisipan usia 70-79 tahun dan tidak mengalami kesulitan berjalan seperempat mil atau mendaki 10 langkah tanpa istirahat. Selama studi, para peserta berjalan di beberapa jalur dan tantangan berbeda untuk mengukur kecepatan berjalan, serta bersamaan diuji kemampuan mengatasi tugas mental dan fisik.

Kemudian, peneliti menindaklanjuti peserta setiap enam bulan, dan peserta melaporkan masalah mobilitas atau ketidakmampuan setiap tahun pada kunjungan langsung. Pada tahap akhir di tahun kedelapan, lebih dari setengah dari peserta telah mengembangkan ketidakmampuan mobilitas, yang berarti tidak dapat berjalan seperempat mil. Hampir 40 persen mengalami ketidakmampuan kronis yang berlangsung setidaknya dua tahun. Peneliti pun menyimpulkan bahwa mengukur kecepatan berjalan sederhana bisa mengetahui individu berisiko masalah mobilitas di masa depan atau tidak. Nah, hati-hati ya, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WWE the usos smackdown live

The Usos Akan Kembali di Episode Perdana Smackdown Live di FOX Minggu Ini?

paige WWE balik

Kapankah Paige Balik Ke Program Televisi Smackdown Live?