in

Nikah Seumur Jagung Sudah Bercerai, Sebenarnya Apa Sebabnya?

Pernikahan singkat bisa dikarenakan tak ada komitmen, kurang mengenal dan memahami pasangan

CakapCakap – Semua orang tentu menginginkan pernikahan yang langgeng dan menyenangkan. Sayangnya, hal ini tidak selalu didapatkan oleh semua pasangan karena beberapa faktor. Maka tidak heran jika ada pasangan yang baru melangsungkan pernikahan tapi justru bercerai tidak lama setelahnya. Nikah seumur jagung ya, Cakap People.

Dalam studi yang diterbitkan pada tahun 2015 pada jurnal Economic Enquiry, menemukan jika pasangan yang berkencan selama 1 atau bahkan 2 tahun sebelum menikah, memiliki kemungkinan bercerai yang lebih kecil daripada mereka yang berkencan dalam waktu setahun.

Ilustrasi menikah via tempo.co

Peluang bagi pasangan juga akan lebih baik jika mereka berkencan selama 3 tahun atau lebih. Mereka yang berkencan dalam kurun waktu lebih lama menunjukkan jika mereka memiliki pernikahan yang bahagia. Hal ini seperti yang ditunjukkan oleh studi yang diterbitkan dalam jurnal Family Relations.

Perceraian bisa terjadi karena beberapa hal di mana salah satunya adalah karena emosional belum matang. Dan pernikahan tidaklah secara otomatis mengubah hal tersebut. Seperti halnya mereka yang memiliki riwayat selingkuh, maka pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa membuat mereka tiba-tiba berubah menjadi setia.

Lantas bagaimana cara terhindar dari yang namanya perceraian? Sebelum kamu memutuskan untuk melakukan pernikahan dengan pasanganmu, akan sangat penting untuk berkomunikasi. Katakan apa saja harapanmu saat pernikahan terjadi. Kamu juga bisa mengatakan pengalamanmu saat menyaksikan hubungan kedua orang tuamu dalam rumah tangga dan menjadikannya sebagai pembelajaran kedepannya.

Ilustrasi kesepakatan cerai via halodoc.com

Ketika kalian ingin menikah namun terjadi masalah maka tidak ada salahnya jika bersama-sama mengunjungi konseling pranikah. Dengan mengunjungi konseling pranikah, maka diharapkan bagi pasangan untuk lebih memiliki pondasi yang kuat dengan pernikahannya. Apalagi saat konseling nantinya, pasangan akan diajak untuk membicarakan hal yang tak nyaman kedepannya seperti jika ada masalah keuangan atau bahkan masalah penting lainnya.

Tidak hanya itu, terkadang ada juga pasangan yang mungkin memiliki pandangan yang berbeda mengenai pernikahan. Hal ini bisa terjadi karena peran gender, mengasuh anak, agama atau bahkan keuangan. Menjelaskan dan membagi sudut pandangan mengenai hal-hal tersebut dengan pasangan adalah cara yang bagus untuk mendapatkan pernikahan yang langgeng.

Pada intinya harus ada komunikasi dan saling terbuka satu sama lain. Tentunya harus ada satu visi dan misi terkait berumah tangga dan siap take and give demi sebuah tujuan keharmonisan berkeluarga ya, Cakap People.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Orang dengan Disleksia Cenderung Kreatif dan Unggul

Perhatian, Turis Dilarang Bermesraan di Arab Saudi, Ini Aturan Rincinya