CakapCakap – Ada 2 jenis susu yang seringkali Cakap People temui di pasaran. Susu tersebut berupa bubuk dan cair yang dijual dalam kemasan karton atau kaleng. Untuk mengetahui mana yang lebih sehat antara susu cair dan susu bubuk, tentu kamu harus tahu perbedaannya dulu.
Dalam pembuatan susu bubuk, ada serangkaian proses panjang yang harus dilakukan. Susu ini haruslah melewati proses evaporasi atau penguapan untuk kemudian dilakukan homogenasi lalu pengeringan. Dalam rangkaian tersebut, akan ada banyak gizi yang hilang seperti halnya protein serta vitamin didalamnya. Tidak heran jika kemudian, susu ini akan diberi tambahan seperti halnya serbuk protein dan vitamin ke dalamnya.
Meski memiliki harga yang relatif lebih murah dan tahan lama namun gizinya tidaklah sebanyak kandungan dalam susu segar. Adapun jenis susu cair yang kamu temui di pasaran dibagi menjadi susu UHT, susu segar dan susu pasteurisasi. Dari jenis ini maka susu UHT memiliki daya tahan yang paling lama karena melewati pemanasan dalam suhu yang tinggi.
Sedangkan susu segar hanya memiliki ketahanan 2 jam saja di suhu ruang dan sekitar 12 jam jika diletakkan di dalam lemari pendingin. Susu segar memiliki kandungan yang masih sangat baik seperti halnya susu perahan asli. Untuk susu pasteurisasi, memiliki kandungan gizi yang rendah dari susu perah maupun susu segar. Harganya sendiri sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan susu UHT.
Mana yang Lebih Baik
Dari penjelasan Prof. Dr. IrMade Astawan, MS yang berasal dari Departemen Teknologi Pangan dan Gizi, ITB menjelaskan jika susu cair lebih baik dari segi kandungannya. Meski dengan harganya lebih mahal dibandingkan dengan susu bubuk sehingga banyak masyarakat yang lebih memilih membeli susu bubuk.
Disarankan Cakap People untuk memilih jenis susu cair yang tanpa rasa atau plain. Karena jika ada tambahan perasa dan gula maka kandungan gizi dalam susu tersebut bisa berkurang. Jika si kecil tidak suka minuman yang hambar, kamu bisa menambahkannya dengan madu.