CakapCakap – Grab telah dikenal sukses sebagai salah satu perusahaan startup penyedia layanan jasa transportasi online terbesar di Asia Tenggara. Bermarkas di Singapura, layanan Grab pun sudah sejak lama hadir di Indonesia, bersaing dengan startup karya anak bangsa dalam industri yang sama, Gojek. Nah, informasi terbaru menyebut Grab mengklaim telah memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia, dengan jumlah mencapai hampir Rp 50 triliun, tepatnya Rp 48,9 triliun.
Klaim ini sendiri berdasarkan survei yang dilakukan Center for Strategic anda International Studies (CSIS), di mana empat lini bisnis Grab, yakni GrabFood, GrabBike, GrabCar, dan Kudo berkontribusi terhadap ekonomi Indonesia sebesar Rp 48,9 triliun selama tahun 2018, seperti dilaporkan di laman CNNIndonesia.com. Angka kontribusi ini sendiri diestimasi dari survei pada 3.418 responden yang merupakan mitra dalam empat lini bisnis Grab di lima kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Makassar. Survei tersebut dilakukan selama bulan November-Desember 2018.
Pemilihan kota dilakukan berdasar tingkat pemakaian platform digital signifikan oleh penggunanya. Dari data tersebut juga diketahui bahwa GrabFood pun menjadi penyumbang terbesar, diperkirakan mencapai sekitar Rp 20,8 triliun dari RP 48,9 triliun. Kemudian, diikuti oleh GrabBike dengan Rp 15,7 triliun, GrabCar dengan Rp 9,7 triliun, serta Kudo lewat jaringan agennya mempunyai kontribusi Rp 2,7 triliun. “Penggunaan dan pemanfaatan teknologi, Grab bisa membantu mempertemukan dan menghasilkan permintaan terhadap produk dan jasa pekerja informal, sehingga pendapatannya pun bisa meningkat,” ungkap Kepala Departemen Ekonomi CSIS, Yose Rizal Damuri pula menjelaskannya.
Sementara itu, Group CEO & Co-Founder Grab, Anthony Tan pun menyebut kontribusi ekonomi Grab terhadap perekonomian Asia Tenggara sendiri bisa mencapai 5,8 miliar dolar AS, atau setara Rp 81,5 triliun, seperti dimuat dalam laman Liputan6.com. Perhitungan ini diverifikasi KPMG sesuai prosedur yang disepakati. “Diperkirakan Grab menyumbang 5,8 miliar dolar AS untuk ekonomi Asia Tenggara dalam 12 bulan hingga bulan Maret 2019 yang didorong oleh pengusaha mikro kami,” ungkap Tan.
Dia pun juga menyebut kontribusi ekonomi dari Grab adalah memungkinkan dan memberdayakan pengusaha mikro dan bisnis untuk menciptakan mata pencaharian berkelanjutan bagi masyarakat, di mana sekitar 1 dari 70 warga Asia Tenggara mendapatkan penghasilan lewat platform Grab dengan jadi mitra pengemudi, mitra pengantaran, merchant ataupun agen. Selain itu, Grab juga membantu menciptakan akses lebih baik ke layanan finansial dan pembayaran digital. Wah, luar biasa ya, Cakap People!