Ancaman virus Kawasaki melanda ibu kota Jawa Timur, Surabaya. Di kota pahlawan bahkan sudah terdapat satu bayi yang diduga terjangkit virus berbahaya ini. Virus Kawasaki masih tergolong sebagai virus baru yang menyerang bayi di atas usia 5 bulan, gejalanya pun hampir mirip dengan demam berdarah dan sulit dibedakan.
Salah seorang dokter spesialis anak RSUD dr Soetomo Surabaya, Dr. Agus Harianto Sp A (K) mengungkapkan bahwa virus Kawasaki menyerang pada anak-anak usia diatas 5 bulan. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa virus ini juga akan menyerang orang dewasa.
Pada gejala awal, virus ini menunjukan ciri mirip dengan demam berdarah antara lain adalah demam yang lebih dari 4 hari. Bisa jadi, ketika didiagnosa lebih lanjut oleh dokter, kemungkinan dokter akan menyatakan gejala tersebut sebagai penyakit demam berdarah atau campak.
Virus Kawasaki bukanlah jenis virus yang menular. Usai demam tinggi yang cukup panjang dialami penderitanya, gejala akan berlanjut pada mata yang memerah dan bagian mulut atau bibir yang semakin kering. Tes darah yang dilakukan setelahnya juga akan menunjukan hasil yang normal. Satu bayi yang sudah dirawat di rumah sakit tersebut diduga mengalami virus Kawasaki dan segera diberlakukan penanganan khusus untuk perawatan si bayi.
Bahaya virus Kawasaki ini adalah ketika terlambat ditangani, misalnya setelah hari ketujuh demam dialami oleh penderitanya. Kondisi berbahaya itu akan menyebabkan virus menyerang jantung hingga pembuluh darah. Obat yang digunakan untuk virus ini adalah Immune Globulin Injection yang harganya berkisar antara Rp 9,5 juta per 50 ml. Kebutuhan milliliter bagi penderita disesuaikan dengan berat badan dari penderita tersebut.
Meskipun penyakit ini masih tergolong langka ditemukan di Indonesia, keberadaannya bisa tetap diwaspadai. Apalagi gejala yang ditunjukan tidak terlalu signifikan dan kemungkinan besar juga menyebabkan salah diagnosa bila dihubungkan dengan penyakit dengan gejala sama seperti campak atau demam berdarah.
Penyebab virus Kawasaki ini masih belum diketahui lebih lanjut dan dalam penelitian hingga saat ini. Oleh sebab itu, untuk sementara waktu tingkat kewaspadaan bagi para orang tua saat melihat gejala yang sama diharapkan lebih tinggi agar segera mendapat penanganan lanjutan jika terinfeksi virus tersebut.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!