CakapCakap – Sejumlah negara terus mencoba kemungkinan manusia untuk hidup di luar angkasa, tepatnya di planet Mars. Sejumlah perjalanan ke planet yang berjuluk ‘planet merah’ tersebut telah menunjukkan bahwa manusia bisa saja untuk hidup di sana. Salah satu perusahaan penelitian luar angkasa asal Amerika Serikat (AS), SpaceX pun semakin serius untuk membuat kolonisasi manusia di planet Mars. Bahkan, CEO SpaceX Elon Musk pun telah memperkirakan biaya pembangunan di sana.
Menurut perkiraan Elon Musk, biaya pembangunan sebuah kota di planet Mars bisa mencapai 10 triliun dolar AS, atau setara dengan Rp 143 ribu triliun, seperti dikutip dari laman Suara.com. Nilai itu sama dengan 10 persen dari anggaran militer AS pada tahun 2019, dan tiga kali lipat lebih besar dari pendapatan pajak AS selama tahun 2018 lalu. Elon Musk sendiri mencoba melakukan penghitungan itu setelah salah seorang follower akun Twitter pribadinya dengan nama akun @marstronauts tiba-tiba menanyakan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk membangun sebuah kota di planet Mars.
Tidak hanya itu, Elon Musk juga mencoba mengkalkulasi perkiraan minimal untuk bisa mengirimkan muatan ke planet Mars pada titik magnitude terdekatnya, yakni mencapai sekitar 100 ribu dolar AS per ton. Pria yang juga merupakan pendiri sekaligus CEO Tesla, salah satu perusahaan mobil listrik di AS itu sendiri pernah menyatakan bahwa 70 persen kemungkinan dirinya akan pergi ke planet Mars, meskipun memang tetap ada peluang mengalami kegagalan dalam perjalanan atau saat pendaratan.
Belakangan, Elon Musk memang sangat gencar membicarakan planet Mars sebagai planet cadangan yang akan ditinggali manusia. Dia sendiri pun memiliki ambisi dan sangat berhasrat untuk menjelajah antariksa dan menemukan kehidupan yang cocok untuk manusia di luar angkasa. Oleh karena itulah, dia terus berupaya hingga SpaceX mampu membangun roket raksasa bernama Starship. Roket itu pun dirancang untuk membawa manusia dan pasokan logistik ke planet Mars di masa mendatang.
Baru-baru ini, Elon Musk juga memamerkan prototipe roket bernama Starhopper yang digunakan untuk misi ke planet Mars, di mana dirancang untuk mengukur kemampuan pesawat luar angkasa untuk melakukan pendaratan. Pada bulan Agustus 2019 lalu, Starhopper telah lulus tes tahap akhir di Boca Chica, Texas, AS, yang berhasil melakukan pendaratan setelah berada di ketinggian 150 meter dari permukaan. Wah, keren ya, Cakap People!