CakapCakap – Bekerja dengan passion membuat kita mampu menghasilkan karya yang baik hingga bekerja tanpa beban. Benar begitu bukan Cakap People? Sayangnya, menemukan passion tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Beberapa orang bahkan terkadang belum juga menemukan passion mereka dalam kurun waktu yang panjang. Meski ada juga yang langsung menemukan passion–nya. Hal ini memang nyata adanya.
Seperti halnya hasil dari riset Indonesia Human Resources Forum pada tahun 2017. Terdapat 87 persen pelajar di Indonesia yang mengaku jika mereka salah jurusan karena tak tahu apa yang mereka sendiri inginkan.
Lantas kenapa passion menjadi salah satu hal yang sulit untuk ditemukan? Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, di mana salah satunya adalah tekanan dari orang tua. Orang tua tentu ingin anak mereka sukses di luar jejak karier mereka. Sayangnya, bayangan sukses orang tua dan keinginan anak terkadang berbeda.
Passion seseorang tentunya berbeda antara satu dengan lainnya dan pastinya bisa sangat berbeda dengan hal yang diinginkan orang tua. Faktor yang selanjutnya adalah karena adanya tekanan dari lingkungan sekitar. Tekanan tersebut datang dari masyarakat seperti halnya tekanan akan status sosial hingga anggapan suatu profesi yang lebih prestise.
Sebagai contoh adalah banyaknya pelajar yang berpikir jika mengambil jurusan IT lalu bisa masuk ke perusahaan rintisan akan membuat seseorang menjadi lebih keren. Padahal secara kemampuan ia justru tak sanggup mengikuti mata pelajaran yang ada dalam bidang tersebut. Adapun kasus lainnya adalah kasus di mana masalah gender dikaitkan dengan profesi. Hal inilah yang akan menekan seseorang kaitannya dengan passion mereka.
Faktor ketiga, seseorang sulit dalam menemukan passion adalah sistem edukasi yang membuat passion yang kunjung ditemukan. Banyak orang tua yang menekan anaknya agar mendapatkan nilai sempurna dalam setiap mata pelajaran. Padahal kemampuan dan ketertarikan setiap anak adalah berbeda antara satu dengan yang lain.
Faktor lain yang menghambat diri dalam menemukan passion adalah diri sendiri. Beberapa orang takut gagal, takut mengecewakan orang tua hingga faktor dalam diri lainnya yang membuat dirinya sulit dalam menemukan passion. Akibat rasa takut, akhirnya kita tak melakukan apapun hingga membuat diri sendiri menjadi generasi mager. Jadi rugi kan, Cakap People?