in ,

Resiko Hipoksia Akibat Kabut Asap, Simak Bahayanya!

Hipoksia sistematik kronik bisa menyebabkan kerusakan hati, ginjal, jantung dan lambung

CakapCakap – Dampak kabut asap memang cukup meluas saat ini Cakap People. Kabut tersebut jelas merugikan secara ekonomi berikut dengan kesehatan dari masyarakat yang terdampak. Salah satu dampak negatif dari kabut asap adalah hipoksia.

Ilustrasi orang kenakan masker via kawaiibeautyjapan.com

Apa hipoksia? Menurut Prof. Ari F. Syam yang juga merupakan dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ia mengatakan jika hipoksia merupakan kondisi kekurangan oksigen karena kabut asap yang bisa menyebabkan kerusakan organ dalam tubuh.

“Penelitian membuktikan jika kondisi hipoksia sistematik kronik bisa menyebabkan kerusakan pada hati, ginjal, jantung dan lambung,” ujar Ali seperti yang dikutip dari Republika.

Aris juga menambahkan jika di dalam tubuh keseimbangan dari oksidan akan dijaga oleh sistem kardiovaskuler serta sistem pernapasan. Gangguan hipoksia sebaiknya dihindari sedari awal apalagi bagi mereka yang sudah mengalami gangguan kesehatan di pembuluh darahnya entah pembuluh darah bagian otak ataupun pembuluh darah di bagian jantung.

Kadar oksigen yang rendah di dalam tubuh bisa menyebabkan terjadinya penurunan pasokan oksigen yang berat di bagian jantung. Hal ini bisa meningkatkan terjadinya infark atau kematian jaringan.

Apalagi bagi mereka yang sudah memiliki gangguan di pembuluh otaknya, maka kekurangan oksigen dapat memicu penurunan kondisi pasien. Hal ini juga bisa berakibat pada pasien yang tak sadarkan diri. Namun, Ari menyebutkan jika masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penurunan kadar oksigen yang terjadi akibat kabut asap yang makin meluas, terutama yang menutupi kawasan Pekanbaru hingga kota lain yang ada di Indonesia.

Tampak anak-anak dan pengguna jalan di tengah kepungan kabut asap yang pekat via konfrontasi.com

Tidak hanya itu namun komponen dari asap karena kebakaran juga sebaiknya dianalisa sehingga bisa diteliti seberapa dampaknya bagi kesehatan. Penelitian secara lebih lanjut memang diperlukan terutama untuk mengetahui seberapa dampaknya pada masyarakat dan bisa dicari langkah antisipasinya.

“Untuk sementara memang masyarakat dianjurkan untuk tidak terhirup asap dan mencegah untuk tidak berada di luar rumah, saat jumlah asap masih tinggi,” jelas Ari.

Kabut asap sendiri memang mengganggu kesehatan yang diakibatkan oleh kebakaran hutan hingga dampak kemarau berkepanjangan. Bahaya kabut asap sendiri merupakan hal yang tak bisa disepelekan, Cakap People.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cegah Penyakit Akibat Kabut Asap, Inilah Saran dan Imbauan Menkes

Menguak Kembali Makanan Terakhir yang Jadi Santapan Lady Diana Sebelum Meninggal