in ,

Kunjungi 15.000 Starbucks di Dunia Selama 22 Tahun, Pecinta Kafein Ini Bosan dengan Kopi

“Saya menyebutnya hobi yang ekstrem,” katanya.

CakapCakapCakap People! Untuk bisa mengunjungi setiap gerai Starbucks di planet ini memang dibutuhkan sebuah dedikasi, kesabaran, dan kamu haruslah seorang “pecandu kafein yang serius”.

Dilansir dari CNN, Rabu, 11 September 2019, seorang pria yang menyebutkan nama aslinya adalah Winter telah mengunjungi setidaknya 15.061 lokasi Starbucks di empat benua sejak tahun 1997, katanya. Langkah itu dilakukannya untuk menikmati espresso di seluruh dunia.

“Saya menyebutnya hobi yang ekstrem,” katanya kepada CNN tentang perjalanannya keliling dunia untuk menikmati kopi tersebut.

Winter berdiri di depan salah satu dari lebih 15.000 gerai Starbucks yang sudah dikunjunginya. (Foto via CNN)

Winter memulai misinya 22 tahun yang lalu di sebuah Starbucks di Plano, Texas. Hanya ada sekitar 1.500 gerai di AS saat itu, dan ia berpikir bisa mengunjungi gerai-gerai itu satu persatu.

Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, begitu juga dengan panjangnya musim dingin: Starbucks ke-30.000 baru dibuka di Shenzhen, Cina. Semakin sulit bagi Winter untuk mengunjungi gerai-gerai baru itu dan masih menemukan waktu untuk mengunjungi kedai kopi independen yang ia sukai.

Winter biasanya meminta sampel kopi tetes ke mana pun dia pergi. Jika mereka tidak memilikinya, dia akan mengambil espresso. Dia akan mengambil beberapa foto, mengunggah ke situs webnya dan pergi mengunjungi yang lain. Dia telah melakukan kunjungannya sebanyak 15.000 kali dan dia baru setengah jalan.

Tetapi pada titik ini Winter berkomitmen. Dia harus terus melakukannya.

Dia biasa mendedikasikan setiap akhir pekannya sebagai “Starbucking,” dengan bersemangat mengendarai ratusan mil untuk mengunjungi gerai baru, atau terbang ke negara lain, termasuk Denmark dan Qatar, untuk melihat bagaimana mereka meraciknya.

Tetapi, perjalanan keliling dunianya itu kini terasa membosankan, dan langkahnya telah melambat. Berprofesi sebagai freelance programmer komputer, Winter menggunakan banyak uangnya untuk merawat ibunya yang sakit di Panama.

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Ini lebih dari sekedar kopi, meski merasa bosan!

Setelah meminum Pike Place dan Verona panggang selama 22 tahun, ia bisa dibilang bosan dengan menu kopi yang ditawarkan. Dia bahkan belum mencoba semua menu, katanya.

“Sulit untuk bicara kopi Starbucks mana yang jadi favorit. Karena saya sudah tidak menikmati rasa kopi Starbucks lagi,” katanya. “Ini bisa ditoleransi atau OK, tapi tidak pernah ada kopi yang enak atau enak banget.”

Apapun itu, Starbucks Plano di Texas adalah rumah kedua baginya, di mana ia bisa bertemu dengan teman-teman sesama pecinta kopi. Dan bagi pria yang mengatakan sulit untuk berteman ini, bertemu sesama pecinta kopi di berbagai benua memberinya koneksi yang telah hilang.

“Starbucks ini seperti memberi saya lingkaran pertemanan pertama yang besar,” katanya.

Winter menyadari bahwa “secara teknis tidak mungkin” mengunjungi setiap gerai. Tetap saja, dia hanya mencoba untuk menikmati kopi sebanyak mungkin dan melihat lebih banyak dunia, sambil menikmati satu cangkir kopi ukuran sampel.

“Saya tidak melihatnya sebagai pekerjaan,” kata Winter. “Saya memandang ini sebagai tujuan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ini loh Trik Mudah Belajar Berenang Bagi Pemula!

Hyundai Sonata 2020, Mobil Listrik dengan Teknologi Panel Surya