CakapCakap – Fenomena yang terjadi di luar angkasa dan semua hal terkait dengan benda-benda dari luar angkasa memang selalu menarik perhatian. Cakap People pun mungkin banyak yang suka dengan segala hal yang berbau dengan astronomi. Nah, kabar terbaru menyebutkan bahwa sebuah asteroid raksasa diperkirakan akan meluncur sangat dekat dengan planet Bumi pada tanggal 14 September 2019 mendatang. Fenomena ini diketahui hanya terjadi sekali saja dalam 19 tahun lho!
Batu luar angkasa berukuran raksasa itu disebut dengan nama ‘2000 QW7’, di mana diperkirakan memiliki lebar hingga 650 meter, seperti yang dilaporkan oleh laman Suara.com. Untung saja, benda tersebut hanya akan meluncur melewati Bumi dalam jarak sekitar lima juta mil, dengan kecepatan lebih dari 23.000 kilometer per jam, sehingga Bumi dipastikan tetap aman. Terakhir kali asteroid raksasa itu melewati Bumi pada tahun 2000 silam, dan baru akan terjadi lagi pada tahun 2038.
Selain itu, lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA juga sempat melaporkan kedatangan batu luar angkasa yang diberi nama ‘Apophis’, sesuai dengan nama Dewa Kekacauan dari Mesir. NASA sendiri sempat khawatir batu raksasa setinggi 340 meter itu akan menghantam Bumi. Namun, berdasarkan perhitungan selanjutnya, objek itu akan kembali dan melintas dalam jarak hanya 19 ribu mil dari permukaan planet Bumi, sehingga akan berada di jalur yang membawanya cukup jauh dari Bumi.
Seandainya Apophis menghantam kota, maka akan membuat kawah selebar tiga mil, meski spesies manusia mungkin akan bertahan. Tetapi, ketika batuan selebar setengah mil atau lebih besar, maka akan menimbulkan ancaman bagi manusia. Pasalnya, benda lebih besar bisa menimbulkan banyak debu dan puing ke udara sehingga sinar matahari terhalang dan tanaman tidak bisa lagi tumbuh.
Apophis sendiri diperkirakan akan terbang melewati Bumi di tanggal 13 April 2029. Para astronom di seluruh dunia akan melatih teleskop mereka untuk mengamati asteroid. “Kedekatan Apophis pada tahun 2029 akan menjadi peluang luar biasa bagi sains. Kami pun akan mengamati asteroid dengan teleskop optik dan radar. Dengan pengamatan radar, kami mungkin dapat melihat detail permukaan yang hanya beberapa meter,” ungkap Marina Brozovic, seorang ilmuwan radar di Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, AS. Nah, siap-siap ya, Cakap People!