CakapCakap – Olahraga memang sangat penting, terutama untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Makanya, Cakap People harus selalu berolahraga secara rutin dan teratur. Tetapi, tentu perlu diketahui pula bahwa melakukan persiapan yang tepat dan benar sebelum berolahraga juga tidak kalah penting. Pemanasan menjadi salah satu persiapan paling penting, karena dapat melenturkan otot tubuh dan melancarkan peredaran darah, sehingga meminimalisir cedera selama berolahraga.
Selain pemanasan, menghitung detak jantung ternyata juga wajib dilakukan sebelum berolahraga. “Sebelum olahraga, kita harus ukur heart rate masing-masing. Harus di bawah 100 (kali per menit). Kalau di atas 100 (kali per menit) maksa olahraga, jantungnya bisa capek terus mati,” ungkap dokter spesialis kedokteran olahraga dr Zaini K Saragih, SpKO menjelaskan, seperti dimuat dalam laman Detik.com. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan kondisi jantung benar-benar siap atau tidak.
Menurut dr Zaini, jantung otomatis akan berdetak lebih cepat pada saat berolahraga, yang artinya jantung bekerja lebih keras dari biasanya. Jika detak jantung sebelum berolahraga mencapai lebih dari 100 kali per menit, dia pun menyarankan untuk beristirahat terlebih dahulu selama 3-5 menit. Kemudian, ukur lagi detak jantungnya. Jika dalam beberapa pengukuran masih tetap lebih dari 100 kali per menit, maka menurut dr Zaini ada baiknya langsung mengunjungi poliklinik atau dokter.
Dijelaskan lagi oleh dr Zaini, ada beberapa faktor yang menyebabkan detak jantung terlalu cepat. Salah satunya, karena ada masalah pada jantung. “Kalau tinggi, satu, memang jantungnya sakit, atau kurang istirahat, atau terlalu banyak minum kopi atau energy drink,” kata dr Zaini lagi menjelaskan. Dengan kondisi seperti itu, maka memang tidak disarankan untuk melakukan olahraga, karena bisa saja malah akan semakin membahayakan kondisi, dan bahkan bisa berakibat fatal hingga kematian.
Selain itu, dr Zaini juga mengingatkan bahwa orang-orang dengan indeks massa tubuh di atas 30 tak disarankan untuk melakukan olahraga intensitas sedang dan berat, seperti dijelaskan dalam laman Suara.com. Menurutnya, orang dengan massa tubuh di atas 30 itu akan kesulitan menopang massa tubuhnya sendiri lewat beberapa gerakan, terutama gerakan melompat atau melayang. Nah, ingat ya, Cakap People!