CakapCakap – Sejumlah penyakit tidak menular memang dikenal sebagal penyebab kematian paling banyak pada manusia. Cakap People tentu sering mendengar orang yang meninggal karena penyakit jantung. Namun, belakangan ini posisi penyakit jantung ternyata sudah disalip oleh kanker sebagai penyebab kematian tertinggi di dunia, menurut dua studi terbaru yang diterbitkan oleh jurnal The Lancet. Fakta lain yang perlu diwaspadai, tren ini terutama terjadi di populasi negara-negara kaya.
Studi menyebut pergeseran tren penyakit secara global ini terjadi kemungkinan karena perawatan penyakit jantung yang lebih baik di antara populasi ekonomi menengah ke atas, seperti dilansir oleh laman Detik.com. Orang-orang saat ini sudah dapat dengan mudah mengakses obat untuk kolesterol tinggi atau hipertensi yang jadi faktor utama risiko penyakit jantung. Pada akhirnya, dengan angka penyakit dan kematian karena penyakit jantung yang berkurang, kanker pun kini dapat menyusul sebagai penyakit paling mematikan. Peneliti memprediksi tren ini juga akan terjadi secara global.
“Laporan kami menemukan kanker menjadi penyebab kematian terbanyak nomor dua di dunia pada tahun 2017, bertanggung jawab pada sekitar 26 persen kasus kematian. Tapi kemungkinan kematian karena penyakit jantung akan terus berkurang sehingga kanker berpotensi menjadi penyakit paling mematikan dalam waktu beberapa dekade,” ungkap Profesor Gilles Dagenais dari Laval University. Dari 55 juta kematian di dunia pada tahun 2017, hanya sekitar 17,7 juta karena penyakit jantung.
Sementara, International Agency for Research on Cancer, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menganalisis data dari 185 negara melaporkan bahwa ada 18,1 juta kasus kanker baru dan 9,6 juta kematian yang terjadi akibat kanker pada tahun 2018, dimuat di laman Beritagar.id. Berdasar data itu, satu dari lima pria dan satu dari enam wanita akan mengalami kanker dalam hidupnya. Fakta lainnya adalah satu dari delapan pria dan satu dari 11 perempuan akan meninggal akibat kanker.
Di Indonesia sendiri, menurut data dari Indonesian Cancer Information & Support Center (CISC), kanker paru menjadi kanker pembunuh nomor satu dengan total 14 persen dari kematian karena kanker. Angka kematian kanker paru di Indonesia sendiri bahkan mencapai 88 persen. Nah, hati-hati ya, Cakap People!