Pakai Mobil Listrik? Ini Perkiraan Tarif untuk Sekali Charge!

CakapCakap – Era kendaraan listrik di Indonesia telah dimulai ditandai dengan terbitnya regulasi khusus yang mengatur jenis kendaraan listrik. Dengan begitu, pemerintah pun telah membuka luas kesempatan bagi para pabrikan untuk memasarkan mobil listrik, dan masyarakat untuk memilikinya. Cakap People pun tentu akan tertarik untuk memilih menggunakan mobil listrik, karena ada banyak kemudahan yang diberikan. Tapi sebelumnya, kamu perlu mengetahui biaya mengisi daya listriknya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menyatakan bahwa tarif listrik untuk mengisi daya kendaraan listrik sebenarnya sesuai dengan aturan dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 28 Tahun 2016. “Tarifnya sudah ada di Permen 28 Tahun 2016, tarif layanan khusus. Saya konsultasi sama Pak Menteri, mau pakai tarifnya gimana,” ungkap Rida baru-baru ini, seperti yang dilaporkan di laman Finance.Detik.com.

Dalam aturan itu, tarif listrik untuk kendaraan listrik dipatok minimal Rp 1.650 per kwh, dengan tarif maksimal Rp 2.450 per kwh. Namun, meski sudah ditetapkan dalam Permen, tarif tersebut belum dipastikan menjadi ongkos untuk mengisi daya kendaraan listrik. “Tapi mohon maaf, ini masih belum dipastikan. Mungkin minggu depan sudah ada kepastiannya,” kata Rida menambahkan keterangan.

Menurut Rida, tarif tersebut tergolong ‘terjangkau’ jika dibanding biaya pengecasan kendaraan listrik di negara-negara maju. “Mahal atau murah kita lihat nanti dibandingkan luar negeri,” jelas Rida lagi, seperti yang dimuat dalam laman CNNIndonesia.com. Dari data yang dipaparkannya, Cina yang saat ini menjadi negara paling banyak menjual kendaraan listrik mencapai 2 juta unit, menerapkan tarif pengisian daya sekitar Rp 1.485 – Rp 5.643 per kWh. Tarif maksimalnya lebih tinggi dari Indonesia.

Kemudian, Amerika Serikat memasang tarif pengisian daya berkisar Rp 4.010 – Rp10.247 per kWh, Belanda dengan Rp 7.128 – Rp 10.692 per kWh, Austria Rp 5.792 – Rp 13.365 per kWh, dan Jerman Rp 8.316 – Rp13.662 per kWh. Tarif di empat negara itu jelas jauh lebih mahal dibandingkan dengan di Indonesia. Austria dan Jerman pun diketahui menerapkan tarif paling mahal untuk batas atasnya. Nah, bagaimana menurut Cakap People?