in ,

Inilah Perjalanan Think & Learn Hingga Membuat Sang Mantan Guru Sekolah Byju Raveendran Menjadi Miliarder

Tak disangka, jumlah murid yang dibimbingnya membengkak sampai Raveendran akhirnya mulai mengajar ribuan murid di stadion olahraga.

CakapCakapCakap People! Pendiri dan CEO Think & Learn, Byju Raveendran tumbuh di sebuah desa di pantai selatan India. Kedua orang tuanya adalah guru sekolah. Semasa kecil, ia terbilang tak begitu aktif. Raveendran kecil lebih suka bermain-main ke lapangan sepak bola dan belajar sendiri di rumah.

Raveendran kemudian berhasil menjadi seorang insinyur. Dengan otak encernya, ia mulai mengajar dan membantu teman-teannya memecahkan soal-soal ujian masuk ke sekolah-sekolah top India.

Byju Raveendran. (Foto: Istimewa)

Tak disangka, jumlah murid yang dibimbingnya membengkak sampai Raveendran akhirnya mulai mengajar ribuan murid di stadion olahraga. Popularitasnya ikut menanjak sehingga ia kerap bepergian ke kota-kota berbeda.

Dia mendirikan Think & Learn pada 2011 dan menawarkan pengajaran secara daring sebelum meluncurkan aplikasi utamanya pada tahun 2015.

Think & Learn

Raveendran bergabung dalam jajaran orang kaya baru setelah perusahaan yang didirikannya, Think & Learn Pvt., mencetak pendanaan senilai USD 150 juta pada Juli 2019. Kesepakatan ini sekaligus memberi valuasi senilai USD 5,7 miliar pada perusahaan.

Think & Learn adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan pengajaran pendidikan. Perusahaan ini terkenal dengan brand aplikasinya belajarnya bernama Byju’s, yang diambil dari nama sang pendiri.

Sebagai pendiri, Raveendran memegang porsi kepemilikan lebih dari 21 persen dalam perusahaan. Penuntasan kesepakatan tersebut bertepatan dengan pengumuman bahwa aplikasi Byju’s akan bekerja sama dengan Walt Disney Co. dan membawa layanannya ke pantai Amerika pada awal 2020.

Dengan aliran uang yang diraupnya dari jutaan siswa, Think & Learn telah membukukan profit dalam tahun buku yang berakhir pada Maret 2019.

Saat itulah Raveendran mulai mencari investor jangka panjang seperti dana pensiun. Dukungan terbaru yang berhasil digaetnya adalah Qatar investment Authority.

Dalam putaran pendanaan terbaru Byju’s, Raveendran membeli saham untuk mempertahankan tingkat ekuitasnya. Bersama dengan istri dan saudara laki-lakinya, klan Raveendran saat ini disebut-sebut memegang total kepemilikan sekitar 35 persen.

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Pendekatan yang diambil Byju’s sederhana, yakni menarik minat anak-anak untuk belajar dengan mengubah konten-kontennya.

Di Disney, ia mungkin telah menemukan audiens yang siap pakai. Semua pelajaran tentang layanan baru dengan Disney diatur dalam konteks klasik raksasa hiburan dan tetap setia pada narasinya.

Untuk menjelaskan suhu, sebagai contoh, aplikasi ini membuat adegan di mana karakter Elsa di Frozen jatuh sakit karena terus bermain dengan salju.

Karakter Anna kemudian mengeluarkan termometer untuk mengukur demamnya dan sebuah cerita pun lalu mengalir soal panas dan dingin.

“Kami menyesuaikan Disney Byju dengan kurikulum sekolah Amerika dan Inggris. Karakter-karakter [Disney] memiliki daya tarik universal,” pungkasnya.

Nilai kekayaan Byju’s sendiri telah menanjak. Raihan pendapatannya diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 30 miliar rupee (USD 435 juta) pada tahun yang berakhir Maret 2020, menurut Raveendran.

Laju pertumbuhan itu telah menarik perhatian beberapa investor terbesar di industri ini, mulai dari Naspers Ventures dan Tencent Holdings Ltd. hingga Sequoia Capital dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg dan istrinya Priscilla Chan.

BISNIS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Byju Raveendran, Sang Mantan Guru Sekolah Ini Jadi Miliarder Baru India

Luar Biasa! Grab Ingin Jadi Bank Digital di Masa Depan