in

Google Melarang Karyawan Diskusi Politik dalam Layanan Pesan Internal

Aturan baru Google itu dirilis pada Jumat, 23 Agustus 2019.

CakapCakapCakap People! Google mengeluarkan sebuah aturan baru yang ditujukan kepada seluruh karyawan perusahaan itu, yaitu melarang karyawannya mendiskusikan politik dalam layanan pesan internal. Diskusi politik antar karyawan dikhawatirkan bocor dan bisa merusak kepercayaan publik kepada Google.

Ilustrasi logo Google. (Source)

Aturan baru Google itu dirilis pada Jumat, 23 Agustus 2019, di tengah-tengah banyaknya tudingan Google bersikap bias. Aturan baru itu diantaranya berisi Google meminta pada karyawannya agar bertanggung jawab, saling membantu dan bijaksana dalam menggunakan seluruh bentuk komunikasi internal, termasuk mencegah pembicaraan politik.

“Membagikan informasi dan gagasan dengan rekan kerja bisa membantu membangun komunitas, tetapi perdebatan politik atau pemberitaan terbaru itu mengganggu hari-hari kerja dan tidak diperbolehkan,” demikian bunyi aturan Google.

Google memandang bahwa aturan itu sesuatu yang wajar dalam sebuah perusahaan dan berharap karyawannya benar-benar fokus bekerja ketimbang memperdebatkan politik sepanjang pekan. Selain itu, Google juga ingin memiliki citra sendiri di mata publik sehingga mendesak para karyawannya untuk hanya berbicara yang baik tentang Google karena tindakan ceroboh karyawan bisa merusak kepercayaan publik pada produk-produk Google.

Ilustrasi logo Google. (Foto: Unsplash)

Sebelumnya beberapa pekan ini kebocoran yang dilakukan sejumlah mantan karyawan Google telah membuat perusahaan itu dituding bias politik dan melakukan sensor di perusahaan dengan memblokir situs yang secara tidak proporsional menargetkan suara pusat yang mendorong hasil pencarian ke arah politik tertentu.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada awal pekan ini menuduh Google memanipulasi keputusan pemilu 2016 dengan menguntungkan lawan politiknya Hillary Clinton dari Partai Demokrat. Google juga menghadapi tuntutan karena rendahnya penanganan laporan kekerasan seksual di tempat kerja sehingga menyebabkan seorang karyawan mengundurkan diri sebagai bentuk protes.

TEMPO | RT.COM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lakukan Kegiatan Harian Ini Supaya Otak Tetap Sehat!

Lagi, Scarlett Johansson Puncaki Daftar Aktris dengan Bayaran Tertinggi di Dunia