CakapCakap – Cakap People! Minat umat Islam untuk menunaikan ibadah haji dari berbagai negara masih tinggi. Hal ini terbukti dengan lamanya antrean berangkat haji dari sejumlah negara.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan data Kementerian Agama pada 2019, ada 4 juta umat Islam yang sudah mendaftar haji, dengan rata-rata antrean nasional selama 18 tahun.
Sementara untuk biayanya, pada tahun ini biaya haji Indonesia rata-rata nasional dipatok Rp 35,2 juta atau sekitar 2.481 dolar AS. Namun, jumlah tersebut juga masih mendapatkan subsidi.
Lalu, bagaimana dengan negara lainnya?
Direktur Haji dan Umrah Diyanet (Direktorat Urusan Keagamaan) Turki, Ramzi Birjan, mengatakan, ada 2,5 juta orang Turki yang mengantre dengan durasi rata-rata 25 tahun.
Adapun biaya haji di Turki mencapai 4.000 dolar AS per orangnya. Jumlah tersebut dibayar penuh oleh jamaah tanpa mendapat subsidi dari pemerintah.
Sementara, kesempatan berhaji warga Malaysia lebih lama lagi. Karena, dari mulai mendaftar hingga berangkat daftar antreannya mencapai ratusan tahun.
“121 tahun masa tunggu haji di Malaysia,” kata Ketua Rombongan Tabung Haji Malaysia Dato’ Sri Syed Saleh Bin Syed Abdul Rahman saat menerima kunjungan petugas haji Indonesia di Kantor Misi Haji Malaysia, Makkah.
Menurut Abdul Rahman, saat ini jumlah calon jemaah yang sudah mendaftar haji melalui Tabung Haji Malaysia sudah mencapai 2,5 juta orang.
Adapun biayanya, sejak 2009, biaya perjalanan haji Malaysia tak berubah hingga sekarang. Yaitu, 9.980 ringgit atau sekitar 2.400 dolar per orangnya dan mendapat subsidi dari tabung haji.
Hal itu terungkap dalam diskusi antara petugas haji Indonesia dengan Turki dan Malaysia pada Selasa, 20 Agustus 2019 di Kota Makkah, Arab Saudi. Dari pertemuan itu, diketahui lama antrean kedua negara tersebut.