CakapCakap – Teknologi otomotif terus berkembang dengan sangat pesat, termasuk yang terbaru teknologi mobil otonom tanpa supir. Cakap People para pecinta otomotif tentu saja juga mengikuti perkembangan teknologi mobil otonom. Menariknya, ternyata ada mobil otonom yang dilakukan dengan menggunakan teknologi AI (artificial intelligence) atau kecerdasan buatan yang pernah digunakan untuk video game, agar teknologi AI pada mobil itu pun bisa mengenal perilaku manusia.
Mobil otonom ciptaan Waymo, anak usaha dari Alphabet yang merupakan induk perusahaan Apple menggunakan cara melatih teknologi AI pada mobil tanpa supir tersebut, dengan teknik terbaru yang sedang dikembangkan dari teknologi AI yang sebelumnya dipakai bot game StarCraft, seperti yang dilaporkan oleh laman Detik.com. Para teknisi Waymo bekerja sama dengan para peneliti di DeepMind, divisi AI Alphabet untuk mengembangkan teknik melatih teknologi AI mobil otonom itu.
Teknologi AI ini menggunakan teknik bernama population-based training (PBT), yang sebelumnya dikembangkan oleh DeepMind di algoritma video game StarCraft II. Game ini sendiri sudah berumur hampir satu dekade, dan teknologi AI yang dikembangkan agar bot di video game itu sulit dikalahkan ternyata bisa diterapkan untuk pengembangan neural network. Dalam game StarCraft II, pemainnya diberi tugas untuk mengontrol banyak unit terpisah yang masing-masing mempunyai kemampuan unik. Tapi, pemain pun harus mengatur sumber daya, sekaligus melawan musuh yang menyerang.
Meski ini bisa dilakukan manusia secara sederhana, namun sulit bagi teknologi AI, sehingga peran teknologi AI DeepMind bisa membantu mempelajari seleksi alam. Algoritmanya mempelajari dan mengenali unit yang paling efisien dan mengatur rencana ke depan berdasar unit tersebut. Teknik inilah yang diambil untuk mengembangkan mobil otonom, di mana DeepMind memeilih aspek dari neural network yang paling efisien untuk mengatur urutan tugas sesuai dengan data yang muncul.
“Salah satu tantangan utama untuk machine learning adalah sebuah sistem industrial yang mampu membangun ulang sebuah sistem, agar dapat mengambil keuntungan dari kode baru. Kami perlu menulis kode kami secara terus menerus, dan ketika kamu melatih ulang, kamu juga perlu mengatur ulang parameternya,” jelas Direktur Machine Learning Infrastructure Waymo, Matthie Devin. Keren ya, Cakap People!