in ,

Gara-gara Komentarnya, Liu Yifei Bintang Film “Mulan” Jadi Target Boikot Para Demonstran Hong Kong

Hal itu setelah Yifei mengunggah komentar dukungannya terhadap Kepolisian Hong Kong.

CakapCakapCakap People! Liu Yifei yang membintangi remake film Disney “Mulan” yang bakal tayang pada 27 Maret 2020 ini menjadi target terbaru para pengunjuk rasa Hong Kong. Hal itu setelah Yifei mengunggah komentar dukungannya terhadap Kepolisian Hong Kong.

https://www.instagram.com/p/Bznw74wH4AX/?igshid=12nvrb0ysmsyr

Pada hari Rabu, 14 Agustus 2019, aktris Tionghoa-Amerika ini membagikan sebuah unggahan dari People’s Daily, sebuah surat kabar milik China, dengan kalimat; “Saya juga mendukung kepolisian Hong Kong. Kalian semua bisa menyerangku sekarang ”, ucap Liu di platform Weibo, seperti dikutip dari Channel News Asia. Dia juga menambahkan hati dan emoji lengan yang kuat.

Inilah unggahan aktris Liu Yifei di Weibo yang mendukung polisi Hong Kong. (Foto: Weibo)

Unggahan Liu mendapatkan pujian dan dukungan luar biasa, dengan lebih dari 28 juta orang menyukainya di platform yang diikuti oleh 65 juta orang tersebut.

Tetapi, pada saat yang sama, sentimennya juga mendapat reaksi keras dari banyak orang di seluruh dunia yang mendukung protes Hong Kong dan menyerangnya dengan tagar #BoycottMulan di Twitter.

Tagar itu kemudian menjadi trend di Hong Kong dan Amerika Serikat (AS) dengan 37.700 tweet diposting pada saat penulisan. Pengguna Twitter menuduh aktris itu mendukung kebrutalan polisi, dan menyebut fakta bahwa Liu Yifei adalah warga negara Amerika.

“Liu adalah warga negara Amerika yang dinaturalisasi. Pasti menyenangkan. Sementara itu dia marah pada orang-orang yang memperjuangkan demokrasi,” kata salah satu pengguna Twitter.

https://www.instagram.com/p/BmbNxXdlnlM/?igshid=1m0jkpg59tzxm

Aktor-aktor masa lalu yang memprotes pemerintah Cina terhambat kariernya. Penyanyi Cantopop Denise Ho, yang bersekutu dengan pengunjuk rasa, telah masuk daftar hitam dari pasar Cina.

Penyanyi Anthony Wong juga menghadapi hukuman dalam bentuk kehilangan lebih dari setengah dari pendapatan tahunannya karena mendukung Gerakan Payung pada tahun 2014.

Protes sudah dimulai sejak Juni 2019 sebagai demonstrasi massa yang awalnya damai kini berubah menjadi lebih keras. Sebab, sering terjadi bentrokan antara demonstran dan polisi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Mitsubishi Outlander PHEV Lebih Hemat, Hanya Butuh Rp 20 Ribu untuk Jarak 55 KM

BMW Buka Pusat Komputasi di Cina Demi Kembangkan Teknologi Mobil Otonom