CakapCakap – Cakap People! Sebuah studi baru menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat membantu mencegah perkembangan tanda-tanda fisik Alzheimer di antara mereka yang berisiko terkena penyakit tersebut.
Melansir Xinhua, dipresentasikan oleh American Psychological Association di Chicago pada konvensi tahunan di Washington, yang berlangsung dari 8 Agustus sampai dengan 11 Agustus 2019, penelitian menunjukkan bahwa pada populasi usia paruh baya yang berisiko penyakit Alzheimer, individu yang aktif secara fisik dapat mengalami lebih sedikit perubahan terkait usia dalam biomarker terkait dengan penyakit tersebut.
Para peneliti yang dipimpin oleh Ozioma Okonkwo di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Universitas Wisconsin memeriksa 317 peserta dengan riwayat orang tua dengan kemungkinan demensia Alzheimer.
Mereka secara kognitif sehat dan berusia antara 40 dan 65 tahun pada saat pendaftaran, menurut penelitian.
Semua peserta menyelesaikan kuesioner tentang aktivitas fisik mereka dan menjalani pengujian neuropsikologis dan pemindaian otak untuk mengukur beberapa biomarker yang terkait dengan penyakit Alzheimer.
Para peneliti membandingkan data dari individu yang lebih muda dari 60 tahun dengan orang dewasa yang lebih tua. Mereka menemukan penurunan kemampuan kognitif dan peningkatan biomarker yang terkait dengan penyakit pada orang yang lebih tua.
Namun, efeknya secara signifikan lebih lemah pada orang dewasa yang lebih tua yang dilaporkan telah terlibat setidaknya setara 30 menit latihan moderat lima hari seminggu.
Dalam studi lain, para peneliti mempelajari 95 orang yang diberi skor berdasarkan apakah mereka memiliki gen tertentu yang terkait dengan Alzheimer.
Mereka menemukan bahwa mereka yang memiliki skor risiko lebih tinggi juga menunjukkan penurunan biomarker dengan kebugaran aerobik yang lebih besar.
“Studi-studi ini menunjukkan bahwa efek negatif dari penuaan dan risiko genetik pada biomarker dan kognisi penyakit Alzheimer dapat dikurangi pada orang dewasa yang aktif secara fisik yang berisiko terhadap penyakit ini dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang kurang aktif,” kata Okonkwo.