CakapCakap – Cakap People! Kamu mungkin sudah pernah mendengar kawasan Desa Biru di Spanyol ini yang dulu pernah dikenal sebagai tempat promosi film “The Smurfs”.
Ya, namanya Juzcar. Ini adalah sebuah desa kecil yang banyak dikenal orang sebagai rumah para “Smurfs”, dan setiap bangunan di kawasan ini berwarna biru.
Melansir The Sun, Selasa, 6 Agustus 2019, Desa Biru Juzcar yang terletak di Provinsi Malaga, Spanyol ini sudah banyak menarik ratusan ribu wisatawan setiap tahun sejak diubah dengan konsep rumah Smurfs ini.
Awalnya, bangunan pemukiman desa ini dilukis khusus dengan menggunakan 1.000 galon cat pada tahun 2011 dengan konsep ini lantaran Juzcar menjadi lokasi publisitas untuk film The Smurfs.
Bangunan-bangunan Smurfs itu kemudian tetap dibiarkan dengan wujud demikian setelah penduduk setempat mengalami ledakan wisata yang besar.
Juzcar menerima kunjungan wisatawan dengan jumlah yang meningkat dari 300 menjadi 80.000, menurut Independent.
Seiring dengan adanya lukisan Smurfs yang sudah ada sebelumnya, patung dan lukisan Smurf kemudian ditambahkan di sekitar desa, dan pengunjung dapat menemukan banyak suvenir Smurf yang dijual.
Sejak itu, anak-anak dan orang dewasa berbondong-bondong ke desa itu untuk berpose dengan beberapa patung Smurf yang terkenal, seperti Papa Smurf, serta untuk melacak karya seni Smurf di sekitar desa.
Pada 2017, terjadi sebuah perselisihan dan perdebatan antara penduduk setempat dan ahli waris Pierre Culliford —pencipta Smurf—yang mempersoalkan nama The Smurf digunakan secara komersial.
Sebelumnya disepakati bahwa desa tersebut dapat membayar 12 persen dalam bentuk royalti atas penggunaan Smurf secara komersial, tetapi rupanya hal itu tidak menghentikan pemberitahuan yang diajukan untuk menghapus semua bentuk Smurf yang ada di desa tersebut.
Menurut media The Local, sebuah pemberitahuan mengatakan bahwa “mulai Selasa, 15 Agustus (2017) tidak akan ada lagi patung atau referensi untuk penggunaan nama atau merk (The Smurfs) itu” dan penyebutan untuk desa itu adalah Blue Village (Desa Biru), tak lagi menggunakan embel-embel The Smurfs.
Meski demikian, patung Smurf tetap ada di desa tersebut, banyak wisatawan yang berpose dengan Smurfs dan membagikannya di media sosial.
Namun, keluhan wisatawan baru-baru ini telah mengecam area Desa Biru tersebut karena ditutup selama periode musim sepi.
Mereka juga mengklaim bahwa akses menuju Desa Biru itu sulit untuk dicapai, karena jaraknya 75 mil dari Malaga, dan membutuhkan waktu sekitar dua jam berkendara karena jalan yang berliku.
Seorang pengguna TripAdvisor berkomentar: “Desa Biru itu cukup sepi dan sebagian besar restoran tutup termasuk toilet umum.”
“Tidak ada toko atau banyak lagi yang bisa dilakukan di sana. Itu jalan yang agak panjang dan berliku-liku yang membuat perjalanan tidak sepadan. “
Yang lain mengatakan bahwa bangunan biru itu sudah tak selaras: “Warna biru terlihat mengerikan, lapuk, dan tidak cocok dengan lanskap.”
Ulasan lebih positif menyatakan bahwa Desa Biru masih terlihat indah, dengan anak-anak senang menemukan Smurf di sepanjang jalan.