CakapCakap – Cakap People! Kadang pria tidak ingin terlihat lemah dihadapan banyak orang. Ia juga sering menampilkan profil diri yang kuat ketika harus berinteraksi dengan banyak orang. Meski pun kadang hal itu dilakukan oleh pria agar terlihat memiliki mental yang kuat.
Sejatinya, ada loh perbedaan yang sangat bisa dilihat antara orang yang benar-benar bermental kuat dengan orang yang berpura-pura kuat, utamanya bagi pria.
Kebanyakan pria merasa bahwa dirinya harus tampil semaskulin mungkin dalam segala keadaan. Dalam pikirannya pria itu harus selalu kuat, bisa diandalkan, berani, dan mampu mengendalikan emosi tanpa pernah merasa sedih dan kecewa.
Hal ini yang membuat pria terkadang sulit menerima dirinya ketika ia berada dalam kondisi yang lemah.
Para peneliti menilai bahwa hasrat pria untuk berpura-pura kuat merupakan salah satu alasan mengapa rata-rata pria meninggal lebih cepat lima tahun dibanding perempuan.
Apa saja kebiasaan ‘pura-pura kuat’ yang harus segera ditinggalkan pria? Berikut ulasannya dilansir dari Psychology Today via laman BISNIS.
1. Menolak untuk meminta bantuan pada orang lain
Sebagian besar pria enggan meminta tolong kepada orang lain, apalagi kepada sesama pria, karena hal ini dianggap menunjukan sisi lemahnya.
Padahal meminta pertolongan orang lain tidak menunjukkan bahwa pria lemah, justru pengakuan itu menunjukkan kekuatan. Sebab tidak mudah untuk mengakui bahwa kita tidak bisa melakukan segala sesuatunya sendiri.
Justru dengan meminta pertolongan orang lain kita mendapat manfaat yang tidak terduga misalnya nasihat, pengetahuan, dan dukungan dari orang lain.
2. Mengabaikan rasa sakit
Banyak pria yang merasa harus tampil fit dan sehat untuk membuktikan kejantanannya. Padahal tidak ada gunanya menyembunyikan kelemahan kita.
Jika sedang sakit, katakan sedang sakit. Jika sedang terluka, kemukakan itu dengan leluasa. Mengakui dan mengungkapkan perasaan dengan jujur justru baik bagi kesehatan mental.
3. Merasa tidak terkalahkan
Berpura-pura kuat selalu dibarengi dengan membentuk persona yang salah dalam diri seseorang. Pria merasa harus tampil kuat sehingga tidak mungkin mengalami hal-hal menyedihkan seperti patah hati, sakit hati, terluka, atau mengalami masalah mental.
Kalimat boys don’t cry salah satu jargon yang kurang tepat karena semua orang boleh menangis dan menangis bukan berarti lemah.
Ingatlah bahwa tidak ada orang yang sangat kuat di dunia ini. Kita semua adalah manusia yang rentan akan kesedihan, kekecewaan, bahkan sakit fisik dan mental.
Memang, di dunia yang penuh persaingan dalam segala hal, mengakui bahwa diri kita memiliki masalah atau dalam keadaan lemah akan membuat tidak nyaman. Tetapi mengakui kelemahan pun bukan berarti kita benar-benar lemah.
Kita bisa menjadi kuat tanpa berpura-pura kuat. Jangan sampai pendek umur loh gara-gara pura-pura kuat. Jujurlah!