CakapCakap – Apa yang terjadi di masa depan tentu saja tak satu pun orang yang bisa mengetahui. Cakap People pun pasti hanya bisa mengharapkan yang terbaik terjadi di masa mendatang. Begitu pula dengan dua perusahaan otomotif raksasa dunia asal Jepang ini, Nissan Motor dan Mitsubishi Motors. Mereka pun mungkin sama sekali tak pernah menyangka, ternyata kini harus menghadapi tuntutan dari orang yang dulu pernah memimpin sebuah aliansi dari kedua perusahaan tersebut.
Adalah Carlos Ghosn yang melayangkan tuntutan hukum kepada Nissan dan Mitsubishi dengan ganti rugi sebesar 15 juta euro (16,8 juta dolar AS), seperti dilaporkan laman Republika.co.id. Tuntutan itu disampaikan setelah perusahaan memecat Ghosn pada tahun 2018 lalu atas tuduhan penggelapan dana. Namun, menurut pernyataan dari pengacaranya, Laurens de Graaf, telah terjadi kesalahan dalam proses pemecatan itu. “Di Belanda, jika kamu ingin memecat seorang eksekutif maka harus ada pemberitahuan kenapa, dituduh apa, mana buktinya, tapi Ghosn tidak menerima itu,” jelasnya.
Ghosn terpaksa turun dari jabatannya saat ditangkap di Jepang pada tahun 2018 dan dipecat Nissan karena tuduhan penyalahgunaan dana dan penipuan. Nissan dan Mitsubishi menyebut Ghosn telah menerima dana 9 juta dolar AS atas kompensasi joint venture keduanya. Dia sempat menyangkalnya. Namun, Ghosn juga dipecat dari posisi CEO dan direktur perusahaan otomotif asal Prancis, Renault yang memiliki aliansi pula dengan Nissan dan Mitsubishi. Pada bulan April 2019 lalu, Ghosn akhirnya dibebaskan dari penjara dengan jaminan 4,5 juta dolar AS, dan kini bersiap untuk menuntut balik.
Menurut Renault, penyalahgunaan dana yang dilakukan Ghosn saat memimpin Renault dan Nissan diperkirakan mencapai 11 juta euro. Ketika itu, dia sempat memegang tiga wilayah penjualan, yakni Lebanon, Prancis, dan Brazil, meski dirinya sendiri saat itu berdomisili di Belanda sejak tahun 2012. Sementara itu, Nissan menjelaskan Ghosn menandatangani kontrak kerja pribadi dengan Nissan-Mitsubishi B.V. (NMBV), perusahaan patungan berbasis di Belanda yang bertugas mengeksplorasi dan mempromosikan sinergi dalam kemitraan Nissan-Mitsubishi, seperti dimuat CNNIndonesia.com.
“Berdasarkan kontrak itu, dia menerima total 7.822.206,12 euro (termasuk pajak) dalam kompensasi dan pembayaran lainnya dari NMBV. Nissan memandang pembayaran yang diterima Ghosn dari NMBV merupakan hasil dari pelanggaran dan akan dipertimbangkan langkah-langkah pemulihan,” jelas pihak Nissan. Pasalnya, kontrak itu ditandatangani tanpa konsultasi dengan CEO Nissan Hiroto Saikawa dan CEO Mitsubishi Osamu Masuko. Hmm.. Ribet juga masalahnya ya, Cakap People!