in ,

Main Pukul Akan Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental Anak, Hentikan!

Anak bukanlah sasaran kemarahan atau emosi orang tua

CakapCakap – Pernah melihat perlakuan kasar orang tua terhadap anak, Cakap People? Hal ini tentu sangat miris. Tak selayaknya juga anak mendapat perlakuan kasar dari orang tua, baik itu berupa tindakan maupun verbal apapun alasannya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Universitas Texas dan Universitas Michigan, Amerika Serikat menyebutkan jika kontak fisik entah yang berupa pukulan ataupun tindak kekerasan tanpa bermaksud menyakiti, bisa saja mengganggu kesehatan mental dan juga perilaku anak.

Ilustrasi terjadinya kekerasan pada anak via nakita.grid.id

Gangguan tersebut bisa saja tidak langsung terlihat, namun akan muncul setelah bertahun-tahun lamanya. Sayangnya beberapa orang tua justru menerapkan kekerasan fisik untuk menghukum anak mereka sendiri.

Hukuman fisik yang demikian dapat memicu terjadinya perilaku anak yang agresif, antisosial, kepercayaan diri menurun, gangguan kognitif hingga gangguan pada kesehatan mentalnya saat anak tumbuh besar nantinya.

Orang tua juga harus tahu jika saat anak mendapatkan kekerasan, maka perkembangan otaknya juga akan mendapatkan dampak buruk. Penelitian yang telah dilakukan di AS menyebutkan jika tindak kekerasan bisa merusak penghubung abu-abu yang merupakan bagian otak yang memiliki fungsi untuk memproses informasi.

Padahal kekurangan penghubung abu-abu bisa membuat anak tumbuh dalam depresi, kecanduan atau bahkan mengalami gangguan mental. Inilah kenapa, semakin banyak orang tua melakukan kekerasan pada anak, maka perilaku mereka juga akan jauh dari yang namanya perilaku baik serta disiplin.

Salah seorang psikolog yang juga merupakan penulis dari buku cara mendisiplinkan anak tanpa menyakiti, Dr. Vanessa Lapointe memberi saran untuk menerapkan kedisiplinan tanpa harus melakukan pemukulan.

Ilustrasi kekerasan pada anak via kompas.com

Orang tua bisa melakukan penerapan aturan dengan jelas sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh anak. Hal ini juga berguna untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan baik untuk anak maupun orang tua. Sebagai contoh, orang tua bisa menerapkan anjuran tidur malam bagi anak. Jika dilanggar maka buah hati akan mendapatkan konsekuensi yang berupa si anak harus menyiapkan sarapan sendiri jika melakukan pelanggaran.

“Pekerjaan kita adalah untuk memastikan jika bagian otak anak yang berkaitan dengan penerapan peraturan tenang, tidaklah kacau,” ujarnya.

Menurut Lapointe, strategi yang satu ini bisa mengurangi gejala tantrum pada anak dalam jangka pendek. Sedangkan dalam jangka panjangnya, hal ini bisa membentuk perilaku anak agar lebih baik sekaligus disiplin.

Perlu diingat Cakap People, tidak seharusnya memperlihatkan beragam tindakan negatif dalam lingkup keluarga. Jangan lakukan kekerasan pada anak karena hal itu sudah pasti akan membekas dalam jiwanya. Hingga akan berpengaruh pada kepribadian dan masa depannya. Tentu tak mau kan terjadi hal demikian?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Studi Mengungkap Sifat Selingkuh Bisa Diturunkan dari Orang Tua

Manfaatkan 4 Bahan Dapur Ini untuk Mencerahkan Ketiak