in ,

Ternyata Ada 2 Wanita di Balik Pendaratan Manusia Pertama di Bulan 50 Tahun Silam

Ada Sue Finley dan Margaret Hamilton, apa peran mereka?

CakapCakap – Tepat 50 tahun yang silam, tanggal 20 Juli 1969, Neil Amstrong pun menjadi manusia pertama yang mendarat di bulan. Cakap People tentu masih ingat tentang peristiwa bersejarah itu, karena sempat pula dipelajari ketika masa-masa sekolah dulu. Namun, tak banyak yang mengetahui seperti apa persiapan misi Apollo 11 yang menjelajahi bulan tersebut. Begitu pula soal adanya dua wanita hebat di balik misi pendaratan manusia pertama di bulan itu, masih banyak yang belum tahu.

Sue Finley, salah satu wanita di balik misi pendaratan manusia pertama di bulan pada 50 tahun silam. Via cnnindonesia.com

Selain para astronot yang berada di garda terdepan dalam misi Apollo 11, perjalanan itu memang diisi jajaran wanita cerdas yang membantu mewujudkan langkah Neil Amstrong di bulan, seperti dilaporkan oleh laman CNNIndonesia.com. Salah seorang di antaranya ada Sue Finley, yang memulai karier di Jet Propulsion Laboratory pada tahun 1958 saat Amerika Serikat sedang menyiapkan satelit pertamanya ke orbit, di mana Uni Soviet sudah lebih dulu melakukan beberapa bulan sebelumnya.

Peran Finley tak kalah penting, karena dia yang membantu mengasah roket, menciptakan propelan, dan mengembangkan jaringan antena global yang memungkinkan pemirsa untuk menonton siaran langsung kru astronot selama berada di luar angkasa. Dia pun sempat disebut sebagai ‘komputer manusia’, dan hingga sekarang berusia 82 tahun telah menjadi salah seorang karyawan yang paling lama melayani NASA, badan antariksa AS, dengan berbagai misi yang telah dibantu untuk terlaksana.

Margaret Hamilton, wanita lain di balik misi pendaratan manusia pertama di bulan pada 50 tahun silam. Via cnnindonesia.com

Kemudian, ada Margaret Hamilton sebagai tim MIT yang bekerja dengan NASA untuk menyiapkan software yang dibutuhkan untuk pendaratan di bulan pada misi tersebut. Ketika Neil Amstrong bisa mendarat di bulan, dia bisa dibilang menjadi orang yang paling merasa lega. “Saya sangat senang. Tetapi saya lebih senang karena mengetahui software tersebut bekerja daripada fakta bahwa kami mendarat,” ucapnya suatu ketika. Pekerjaan yang dilakukan Hamilton membantu memungkinkan komputer untuk mencari tahu dari beberapa proses yang harus dilakukan mana yang paling penting.

Hamilton kemudian diberi Penghargaan Luar Angkasa Luar Biasa dari NASA untuk pekerjaannya pada sistem Apollo tersebut. Dia juga dikreditkan dengan menciptakan istilah ‘rekayasa perangkat lunak. Wah, kedua wanita ini ternyata memang luar biasa ya, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Patahan Teluk Tomini di Gorontalo, Bagaimana Penjelasan BNPB?

Jutaan Pemburu Alien Siap Menyerbu Area 51, Angkatan Udara AS Beri Peringatan