CakapCakap – Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sedang berkembang pesat belakangan ini. Cakap People tentu bisa melihat sendiri ada banyak negara yang mengembangkan berbagai alat dan layanan dengan berbasis teknologi AI untuk memudahkan pekerjaan manusia saat ini dan di masa depan. Mengingat pentingnya teknologi AI di masa depan, Pemerintah Singapura pun berencana untuk memasukkan sebagai topik dalam mata pelajaran wajib di sekolah dasar (SD).
Pemerintah Singapura dilaporkan akan memasukkan coding sebagai mata pelajaran wajib bagi anak-anak SD kelas 4-6, di mana mereka akan dibekali pemahaman mengenai teknologi AI dan teknologi lainnya yang sedang berkembang, seperti disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika S Iswaran, dilansir oleh laman Detik.com. Dalam tahap awal implementasi kebijakan ini, anak-anak akan diwajibkan untuk mengambil program pembelajaran selama 10 jam dalam satu tahun ajaran.
“Kami ingin menciptakan karier dan peluang kerja yang lebih menarik bagi warga Singapura, dan peluang yang menarik bagi bisnis kami, baik itu skala besar maupun kecil. Kami ingin transformasi digital ini menjadi inklusif. Ini bukan hanya soal digitalisasi ekonomi, tapi menjamin bahwa seluruh pengusaha, tenaga kerja, dan warga sipil bisa mendapatkan keuntungan. Kami harus memastikan seluruh individu dan perusahaan dibekali dengan baik untuk terlibat dan mendapat menfaat dari transformasi digital Singapura,” demikian keterangan resmi dalam situs resmi Kominfo Singapura.
Program ini sendiri diberi nama ‘Code For Fun’, di mana akan masuk dalam tahap pilot project di beberapa sekolah pada tahun 2019 ini. Sebenarnya program belajar coding ini sudah ada sejak tahun 2014, tapi masih bersifat opsional. Sedangkan implementasi finalnya akan dilakukan di seluruh Singapura pada tahun 2020 mendatang. Selain itu, Kominfo Singapura melalui lembaga Cyber Security Agency (CSA) juga akan meluncurkan Singapore Cyber Youth Programme. Program ini berlaku bagi anak-anak usia sekolah dan mahasiswa untuk mendapat pengetahuan cybersecurity. CSA berencana program ini menjangkau 10 ribu anak muda dalam tiga tahun melalui boot camp, kompetisi, hingga mentoring.
Menariknya, pada bulan April 2019 lalu, Staf Khusus Menteri Kominfo Indonesia, Lis Sutjiati ternyata juga sempat mengusulkan untuk memasukkan coding ke kurikulum SD. Tidak tanggung-tanggung, idenya pun akan membuat coding sama dengan pelajaran wajib seperti matematika. Namun, ide ini belum mendapat tanggapan serius. Bagaimana menurut Cakap People?