CakapCakap – Tidak semua olahraga bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah tua atau lanjut usia (lansia). Cakap People pasti juga mengetahui bahwa kekuatan tulang para lansia sudah sangat jauh berkurang, sehingga berisiko besar ketika sembarangan melakukan olahraga. Nah, jalan kaki bisa jadi salah satu pilihan olahraga yang paling aman. Hebatnya, jalan kaki pun ternyata punya banyak sekali manfaat bagi para lansia, terutama untuk membantu mencegah kepikunan yang biasa ‘menyerang’.
Menurut Ketua Perhimpunan Geriatri Medik Indonesia (PERGAMI), Prof dr Siti Setiati, SpPD-KGER, para lansia yang enggan beraktivitas dikhawatirkan akan mengalami pertanda demensia. “Hati-hati kalau sudah tidak mau ngapa-ngapain, bisa jadi ada pertanda demensia,” ungkapnya seperti dimuat dalam laman Health.Detik.com. Oleh karena itu, selain menerapkan pola makan sehat, para lansia harus mengimbanginya dengan aktivitas fisik seperti olahraga, dan jalan kaki bisa jadi pilihan terbaik.
Siti mengingatkan bahwa olahraga memang sangat penting, namun sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan lansia. Memang tidak semua jenis olahraga bisa dilakukan oleh para lansia, dan jalan kaki merupakan salah satu olahraga yang paling aman dan bisa memperlambat proses kepikunan. “Selain jalan kaki, olahraga seperti berenang pun boleh-boleh saja asalkan tidak memaksakan diri. Keinginan untuk olahraga dan hidup sehat harus dimotivasi oleh orang-orang terdekat,” pungkasnya.
Ditambahkan dari Sir Muir Gray, seorang profesor dari Universitas Oxford dan penasehat klinis untuk Kesehatan Masyarakat Inggris, sebaiknya keluarga mendesak para lansia untuk berjalan kaki, misal ke toko sambil membawa belanjaan mereka sendiri, atau memilih naik tangga daripada eskalator. Menurutnya, durasi terbaik para lansia berjalan kaki minimal 10 menit sehari. “Kita perlu mendorong aktivitas lansia. Jangan pindahkan kamar orang tua ke lantai bawah. Biar mereka menuruni tangga dan belajar menggunakan pegangan tangga sendiri,” kata Gray pula seperti dimuat laman VIVA.co.id.
Ahli bedah ortopedi Scarlett McNally juga mengungkapkan bahwa pasien lansia harus melakukan terapi ‘jongkok’ untuk menghindari kondisi saraf dan otot yang pasif, selain terapi berjalan. “Banyak penyakit di kemudian hari bukan karena usia, tapi karena otot dan saraf lansia yang pasif. Semakin banyak latihan yang kita lakukan semakin baik,” pungkasnya. Nah, Cakap People harus mengingatkan para lansia di rumah ya!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Ingat! Para Lansia Perlu Rutin Berolahraga untuk Kurangi Dampak Polusi Udara - CakapCakap