CakapCakap – Teknologi kendaraan listrik yang tengah berkembang saat ini ternyata tak hanya milik negara-negara Eropa atau negara raksasa Asia semata. Indonesia pun kini juga ikut mengembangkan kendaraan listrik ramah lingkungan tersebut. Salah satu bukti bagi Cakap People, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) belum lama ini telah berhasil meluncurkan mobil listrik asli buatan Indonesia karya inovatif para mahasiswa dari Fakultas Teknik UNY, seperti yang dilaporkan oleh laman GridOto.com.
Bertepatan dengan Dies Natalis UNY ke-55, mobil listrik bernama Garuda UNY itu diluncurkan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir bersama Rektor UNY, Sutrisna Wibawa pada akhir bulan Juni 2019 lalu. Menristekdikti sendiri mengapresiasi UNY terhadap capaian yang luar biasa dalam meningkatkan inovasi di bidang kendaraan listrik. “Inovasi yang dihasilkan jangan hanya sebatas inovasi, namun harus dapat dikomersialisasikan,” ungkapnya.
Sementara Rektor UNY berharap peluncuran mobil listrik Garuda UNY ini bisa mendorong UNY agar semakin berkembang dan menjadi World Class University. “Saya berharap inovasi yang dihasilkan ini dapat mendorong UNY semakin berkembang dan menjadi World Class University sebagai salah satu upaya untuk ikut mengembangkan pembangunan pendidikan di Indonesia,” kata Rektor UNY pula.
Mobil listrik Garuda UNY ini hadir dengan konsep low cost green car (LCGC) yang mirip banyak city car di Indonesia. Mobil listrik ini termasuk jenis komuter alias jarak pendek dalam kota, belum untuk jarak jauh, tapi untuk antar belanja ke pasar, keliling kota atau antar anak sekolah. Mobil listrik ini dirancang untuk mengangkut dua orang penumpang plus barang dengan beban maksimal 200 kg, di mana akan digerakkan dengan motor listrik BLDC (Brushless Direct Current) berdaya 10 kilowatt.
“Komponennya 90 persen produk lokal, yang impor hanya motor listrik dan controller, dari pabrikan Kelly di Cina,” jelas Kepala Jurusan Program Studi Otomotif Fakultas Teknik UNY Zainal Arifin, seperti dimuat dalam laman Tempo.co. Sumber tenaganya menggunakan baterai 48V 75AH dengan sistem transmisi metode rantai perbandingan 39:14 ditambah reduksi kurang lebih 17:2 yang dihasilkan oleh sistem gardan, dan mampu melaju pada kecepatan maksimal 70 km/ jam. “Dapat diisi ulang dengan listrik rumah dengan daya minimal 1300 watt selama 1,5- 2 jam,” kata Zainal menambahkan. Keren ya, Cakap People!