CakapCakap – Netflix merupakan salah satu layanan untuk menonton film secara online. Dibandingkan layanan yang lain, Netflix sendiri bisa dibilang lebih berjaya saat ini. Meski begitu, Cakap People harus tahu jika di balik kesuksesan Netflix yang sekarang, platform ini awalnya merupakan sebuah bisnis jual dan sewa DVD.
Dikenal dengan kesuksesannya, nyatanya tidak banyak orang yang mengetahui bagaimana kisah perjalanan Netflix dengan Red Hastings yang merupakan CEO-nya ini. Perjalanan awalnya pun tak semulus dan sejaya yang tampak sekarang.
Pada Awalnya, Hastings sendiri mendirikan perusahaan Pure Software dan bukannya Netflix yang kita kenal sekarang. Adapun pria yang juga kelahiran Boston ini memang memiliki latar belakang ilmu kecerdasan buatan dengan gelar master yang didapatkannya dari Stanford.
Pure Software merupakan perusahaan awal Hastings yang berdiri pada tahun 1991. Selanjutnya perusahaan ini mengembangkan alat debugging yang berguna bagi para insinyur. Adapun pendapatan yang ia hasilkan mengalami peningkatan hingga membuat Pure Software menjadi perusahaan go internasional pada tahun 1995. Perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh Rational Software.
Melalui hasil akuisisi tersebut, Hastings mendapatkan uang sebesar US$750 juta. Dan dari uang tersebut, ia mendirikan Netflix pada tahun 1997 bersama dengan temannya yakni Marc Randolph.
Tidak seperti sekarang, Netflix pada awalnya adalah bisnis yang menjual serta menyewakan DVD. Seiring dengan berjalannya waktu Netflix berhasil menjadi layanan yang berbasis online dengan menawarkan layanan streaming film pada tahun 2010. Jika awalnya ia hanya memiliki 4,5 pelanggan, nyatanya kini Netflix mampu mendapatkan 16 juta pelanggan pada tahun yang sama.
Memasuki tahun 2015 tepatnya bulan Agustus, saham Netflix naik ke posisi tertinggi dengan nilai sahamnya meningkat sampai pada angka 9.925 persen di atas harga IPO tahun 2002.
“Kita akan melihat bahwa linear menurun pada tiap tahunnya selama 20 tahun ke depan dan TV internet naik setiap tahunnya selama 20 tahun ke depan,” kata Hastings.
Netflix bukan hanya melayani streaming berlanggangan saja namun juga merambah pada bisnis serial televisi yang mereka produksi sendiri. Dengan keberhasilannya tersebut, maka tidak heran jika Hastings dibuat semakin kaya raya karenanya. Ia bahkan tercatat memiliki kekayaan sekitar 21,8 triliun versi majalah Forbes.
Wow, angka yang fantastis ya Cakap People! Melihat kesuksesan CEO Netflix tentunya banyak yang bermimpi bisa menjadi sosok Hastings. Hal itu tentu sangat mungkin, bahkan bisa lebih dari sosok pendiri Netflix ini. Semua bisa kamu raih dengan niat, semangat sekaligus kerja keras yang tak putus-putus.