CakapCakap – Cakap People, kita sebagai masyarakat Indonesia patut berbangga. Mengapa? Pasalnya banyak anak bangsa yang mampu menunjukkan prestasi mereka dengan banyak cara. Seperti yang dilakukan oleh empat mahasiswa dari Universitas Fajar Makassar ini.
Para mahasiswa yang terdiri dari Muhammad Reinaldi Malik, Ilham Haz, Asri Mulya Setiawan, S.T., M.T dan Rusli Mallatong yang berperan sebagai ketua tim, keempatnya berhasil menciptakan alat untuk mendeteksi terjadinya gempa bumi. Keren kan?
Berdasarkan lansiran Terkini.id, alat yang satu ini adalah rangkaian program kreativitas mahasiswa yang berguna sebagai alat detektor gempa bumi. Bahkan alat ini bagus untuk diterapkan pada gedung bertingkat dengan pemberitahuan suara untuk peringatan evakuasi.
Menurut Rusli, alat ini terinspirasi dari kejadian gempa yang ada di Bali dan juga Palu dengan menggunakan pendekatan kajian rumah tradisional yang ada di kampungnya yaitu Bulukumba, Sulawesi Selatan.
“Adapun kajiannya sayang lakukan di rumahku Kajang, kemudian kami membentuk tim yang dibimbing oleh Asri Mulya Setiawa, S.T.,MT. Apalagi saya melihat Indonesia merupakan negara yang kepulauan terletak pada pertemuan tidak lempeng sabuk pegunungan aktif yaitu lempeng Indo-Ausralia,” ujar Rusli.
Ia juga melanjutkan jika Indonesia terletak di jalur The Pasifik Ring of Fire (Cincin Api Pasifik). Hal ini menimbulkan banyaknya gempa bumi di Indonesia. Sayangnya pemasangan alarm hanya dilakukan pada tempat tertentu seperti halnya di gunung ataupun di laut sehingga tidak memberi peringatan dini seperti halnya di hotel ataupun gedung-gedung pencakar langit lainnya.
“Maka dari itu saya selaku Mahasiswa Sipil yang belajar mengenai gempa dan infrastruktut menemukan ide terkait alat gempa lalu berkolaborasi dengan mahasiswa elektro yang juga sekampus,” tambahnya.
Sistem kerja dari alat temuan ini adalah ardino terhubung dengan accelemeter sebagai pengukur untuk keseimbangan tanah, dan sensor getar akan merespon getaran yang ada di dalam tanah ketika getaran atau guncangan terjadi.
“Setelah itu data akan masuk ke dalam SD Card guna menyimpan data output di sensor getar dan accelometer. Setelah datanya tersimpan, data akan dikirim ke modul LCD dan layar LCD akan menampilkan data yang didapat tersebut,” ujarnya.
Patut diacungi jempol ya Cakap People, para mahasiswa dengan penemuan yang mereka dapatkan. Tentunya diharapkan penemuannya ini bisa dikembangkan dan mungkin dapat digunakan secara massal ya untuk pendeteksi gempa.