CakapCakap – Secara mengejutkan dikabarkan ratusan penduduk di kota Pacitan, Jawa Timur menderita hepatitis A. Seperti yang Cakap People ketahui juga, kabar ini langsung jadi sorotan dan ramai menjadi bahan pemberitaan di berbagai media.
Hepatitis A merupakan salah satu jenis penyakit yang bisa menular. Tak mengherankan bila penderita penyakit yang satu ini mencapai 824 orang terjadi di Pacitan baru-baru ini. Dari sejumlah penderita, kasus yang banyak ditemukan adalah warga yang tertular dari penderita yang telah terinfeksi sebelumnya.
Melansir dari Kompas, Kepala Dinas Kesehatan Pacitan, dr.Eko Budiono memaparkan bila penularan banyak terjadi dari penderita satu ke yang lainnya yang sangat mungkin terjadi pada momen jabat tangan.
“Banyak penularan dari orang ke orang. Apalagi dengan musim kunjung keluarga seusai lebaran. Saat ini masih syawalan serta suasana halal bihalal. Sehingga banyak yang berkujung sana dan kunjung sini,” ujar Eko.
Eko mengatakan jika ada baiknya saat hendak makan cuci dulu tangan terlebih dahulu supaya bebas dari yang namanya infeksi. Penularan sendiri bisa terjadi karena berpegangan tangan dengan penderita lalu memegang makanan.
Tidak hanya soal berjabat tangan, media lain yang menyebabkan seseorang terkena hepatitis A adalah masalah air serta makanan yang telah tercemar. Hal ini dibuktikan dari pemeriksaan sumber air yang digunakan warga untuk kebutuhan hidup positif tercemar dengan yang namanya bakteri E.coli.
Beberapa gejala yang bisa menjadi pertanda dari hepatitis A adalah mual, muntah hingga kencing bewarna gelap. Hepatitis A sendiri adalah kategori hepatitis yang paling ringan dengan tingkat kematian rendah. Meski demikian, penyakit yang satu ini tentu harus tetap diwaspadai.
“Selama virus belum hilang, maka akan mengganggu kinerja tubuh. Jika menyerang anak maka ia tidak bisa bersekolah,” paparnya.
Penderita hepatitis A sendiri di Pacitan masih terus bertambah, bahkan telah ditemukan di 5 kecamatan di kota kelahiran Susilo Bambang Yudoyono itu. Penderitanya banyak ditemukan dari mereka yang dewasa dengan rentang usia yakni 20 sampai dengan 40 tahun.
“Anak-anak juga ada. Bahkan ada juga balita yang masih berumur 22 bulan yang terkena,” ujar Eko.
Penderita hepatitis A bisa ditemukan di sembilan puskesmas sampai saat ini seperti puskesmas Bubakan 17 orang, Sukorejo 78 orang, Wonokarto 37 orang, Tegalombo 4 orang, Arjosari 11 orang, Penanganan 824 orang sedangkan di puskesmas Sudimoro sebanyak 481 orang.
Mereka yang menderita hepatitis A dengan kondisi tubuh masih lemah masih berada di rumah sakit. Sedangkan mereka yang mengalami gejala ringan saja disarankan untuk istirahat cukup serta memperbaiki kualitas air.