Seorang Wanita Mandi Sekali Setahun, Ini yang Terjadi Kepadanya Kemudian

Setiap orang memang memiliki aneka kisah yang beragam. Salah satunya ada yang unik dan menyentuh hati seperti kisah pasangan yang satu ini. Biasanya masyarakat yang berdomisili di wilayah dengan iklim tropis paling tidak akan mandi 1 kali sehari. Tetapi hal tersebut berbeda dengan seorang wanita yang berasal dari Taiwan ini. Ia begitu menghemat air hingga mandi hanya 1 kali dalam setahun.

Tentu hal tersebut adalah hal yang tak biasa. Bagaimana seseorang bisa tahan dengan tak mandi selama itu? Tetapi memang kebersihan wanita tersebut cukup diragukan, hingga akhirnya sang suami tak betah dengannya dan memutuskan untuk bercerai. Pengadilan Distrik New Taipei mengabulkan gugatan cerai sang suami pada 4 Januari 2018 lalu.

Awalnya sang pria mengatakan jika dulunya istrinya tak seperti itu. Ketika mereka melakukan agenda kencan, sang istri mandi seminggu sekali. Namun usai menikah, kebiasaan sang istri malah semakin buruk. Lama-kelamaan ia mandi dua kali sebulan, namun terkadang ia hanya membersihkan tubuhnya sekedarnya saja dengan jarak waktu yang sangat lama.

Sang suami pun mengaku telah tersiksa dengan perlakuan istrinya yang jarang mandi tersebut. Bayangkan saja, ia telah hidup bersama snag istri selama 13 tahun dan seiring dengan berjalannya waktu, istrinya yang bermarga Lin itu hanya mandi satu tahun sekali, bahkan ia juga tak menyikat gigi dan jarang mencuci rambutnya.

Jika istrinya hendak mandi itu ketika Tahun Baru saja, serta ketika dirinya masuk ke kamar mandi Lin memerlukan waktu selama 3 jam. Dibandingkan menggosok gigi, Lin lebih suka menutupi bau mulutnya dengan permen karet. Serta ia memilih untuk mengenakan topi guna membuat rambutnya yang penuh minyak tertutupi.

Sontak gaya hidup istrinya tersebut membuat sang suami gerak dan jengkel. Hal tersebut  juga berdampak pada kehidupan seks keduanya terbukti dari selama 10 tahun menikah keduanya belum memiliki buah hati.

Sang suami pun juga dibuat aneh karena istrinya tak mengizinkannya untuk bekerja. Sehingga keduanya menganggur dan tinggal bersama orangtua Lin. Untuk mencukupi kebutuhan, keduanya bergantung pada orang tua sang istri. Kala itu ada tawaran pekerjaan untuk suami Lin menjadi petugas keamanan, namun Lin tak mengizinkan sang suami lantaran pekerjaan tersebut dinilai terlalu rendah oleh Lin.

Bahkan mereka terbilang sangat miskin hingga tak dapat membayar Asuransi Kesehatan Nasional ataupun untuk berkunjung ke dokter gigi. Pada tahun 2015, pria tersebut pindah dari rumah dan memperoleh pekerjaaan di Hsinchu. Kemudian pengadilan pun memutuskan untuk mengabulkan gugatan cerai sang suami lantaran tak setuju dengan kehidupan pernikahan yang demikian.