CakapCakap – Jika kamu berpikir bahwa wanita yang kamu taksir menerima ajakan makan malam karena dia menyukaimu, mungkin kamu harus berpikir ulang.
Melansir The Jakarta Post, Kamis, 27 Juni 2019, penelitian baru di AS telah menemukan bahwa hingga sepertiga wanita mengatakan mereka pergi kencan hanya untuk mendapatkan makanan gratis.
Studi ini dilakukan oleh para peneliti di Azusa Pacific University dan University of California Merced.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki tren baru dalam kencan, “foodie call” yaitu ketika seseorang mengatur kencan bukan karena mereka secara romantis tertarik pada orang, tetapi karena mereka ingin menerima makan malam gratis.
Dalami penelitian ini, tim melakukan dua percobaan yang berbeda. Pada percobaan pertama, 820 wanita, yang sebagian besar adalah heteroseksual, diminta untuk menjawab serangkaian pertanyaan yang mengukur sifat kepribadian mereka, kepercayaan tentang peran gender, apakah mereka telah melakukan kencan “foodie call” sebelumnya dan apakah mereka berpikir seorang foodie call diterima secara sosial.
Dalam studi kedua, 357 wanita heteroseksual ditanyai pertanyaan serupa.
Hasil penelitian yang sudah diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science ini menunjukkan bahwa dalam studi pertama, 23 persen wanita melaporkan bahwa mereka terlibat dalam foodie call, dengan banyak yang mengatakan mereka melakukannya hanya sesekali atau jarang.
Tidak mengherankan, sebagian besar wanita yang terlibat dalam foodie call percaya itu lebih dapat diterima, meskipun secara umum sebagian besar wanita percaya foodie call sangat tidak dapat diterima.
Dalam studi kedua, 33 persen wanita terlibat dalam foodie call.
Para peneliti juga menemukan bahwa wanita yang mendapat skor lebih tinggi pada ciri kepribadian “dark trial”, seperti psikopati, Machiavellianisme, dan narsisme, dan mereka yang mengekspresikan keyakinan peran gender tradisional, lebih mungkin menemukan foodie call dapat diterima dan lebih mungkin untuk terlibat dalam mereka.
“Beberapa sifat gelap (dark traits) itu dikaitkan dengan perilaku menipu dan eksploitatif dalam hubungan romantis, seperti one night stands, berpura-pura orgasme, atau mengirim gambar-gambar seksual yang tidak diminta,” tambah penulis studi Brian Collisson.
Para peneliti memang menunjukkan bahwa wanita yang termasuk dalam penelitian ini tidak mewakili populasi umum, dan oleh karena itu tidak jelas seberapa akurat persentasenya.
Mereka juga menambahkan bahwa meskipun penelitian ini berfokus pada wanita heteroseksual, semua jenis kelamin dapat terlibat dalam foodie call dan bisa saja terjadi dalam banyak jenis hubungan.