CakapCakap – Sejumlah rumah sakit di Amerika Serikat masih sering melakukan anastesi dengan menggunakan propofol. Obat inilah yang juga menjadi penyebab kematian Michael Jackson tahun 2009 lalu.
Kini, pasien menjadi lebih waspada saat diberikan propofol saat akan menjalani operasi. Biasanya pasien akan mengonfirmasi terlebih dulu jenis anastesi yang akan diberikan dokter kepadanya. Mereka menanyakan apakah mereka akan diberikan ‘obat Michael Jackson‘.
Dr Beverly Philip dari Perhimpunan Dokter Anestesi Amerika Serikat mengungkapkan bahwa propofol aman digunakan, namun harus di bawah pengawasan ahli anestesi.
Ia mengingatkan bahwa propofol dapat menurunkan tekanan darah sekaligus menekan pernapasan sehingga pasien perlu mendapatkan pemantauan.
“Belakangan ini pasien tidak takut lagi, hanya saja mereka lebih ingin tahu tentang bagaimana keselamatan mereka sendiri,” kata Philip, dilansir AP, Senin 24 Juni 2019.
Ahli dari Stanford University Steven Shanfer juga menyatakan bahwa propofol aman digunakan jika diberikan dengan tepat. Dalam kasus Jackson, Shanfer menilai ada kecerobohan yang dilakukan oleh dokter pribadi penyanyi “Thriller” tersebut.
“Michael Jackson terbunuh oleh dokter yang ceroboh dan tidak kompeten,” kata Shanfer saat memberikan kesaksiannya di persidangan Conrad Murray yang merupakan dokter pribadi Michael Jackson.
Apa Efek Propofol Ketika Dikonsumsi oleh Orang yang Depresi?
Psikiater dari Universitas Utah Dr Brian Mickey mempelajari obat anestesi propofol terhadap orang depresi yang tidak mendapatkan bantuan dari pengobatan atau psikoterapi.
Perawatan lain mungkin termasuk stimulasi otak seperti terapi electroconvulsive, tetapi itu dapat memiliki efek samping seperti kebingungan dan kehilangan memori.
Mickey dan rekan-rekannya menerbitkan studi pendahuluan tahun lalu yang menguji serangkaian propofol dosis tinggi pada 10 pasien dengan depresi sedang hingga berat. Setengah dari peserta dinilai membaik, bahkan bisa mempertahankan suasana hati selama tiga bulan.
Meski demikian, Mickey belum dapat menyimpulkan mengapa propofol dapat membantu depresi. Namun, dia menduga propofol dapat memicu otak untuk mengatur ulang dirinya sendiri.
“Obat anestesi propofol mungkin membujuk otak untuk melepaskan diri dari keadaan buruk dan tertekan ini,” kata Mickey.
Jackson menyebut propofol tak ubahnya susu bagi tubuhnya. Dia tewas 10 tahun lalu di kediamannya di Los Angeles setelah menerima obat yang sejatinya ditujukan untuk keperluan operasi dan prosedur medis lainnya itu dalam dosis yang mematikan.
Propofol bukanlah obat insomnia, namun Jackson yang saat itu sibuk berlatih untuk konser “This is It” mendapatkannya untuk mengatasi masalah sulit tidur.
Menurut Jaksa, dokter pribadi Jackson tak mengawasi pasiennya setelah memberikan suntikan propofol. Akibat perbuatannya, Conrad Murray divonis bersalah atas pembunuhan tak disengaja pada 2011.
Propofol adalah larutan putih berminyak yang disuntikkan ke dalam vena. Propofol bekerja cepat, dalam waktu sekitar 40 detik dan cepat hilang juga.
Pasien yang disuntikkan propofol akan bangun tanpa mengalami mabuk atau mual. Mereka juga tidak akan mengingat banyak kejadian.
Awal Mula Penemuan Propofol
Propofol adalah kemajuan dalam bidang kedokteran yang diluncurkan pada akhir 1980-an, tetapi hampir tidak berhasil keluar dari laboratorium karena menyebabkan reaksi alergi.
Penemu propofol, John B Glen terus melakukan percobaan berulang kali hingga akhirnya menemukan formula yang lebih baik dengan menggunakan minyak kedelai.
Tiga belas tahun setelah penemuannya, propofol dengan cepat menggantikan natrium thiopental di sebagian besar ruang operasi. Hingga kini, 50 juta pasien AS menerima propofol setiap tahun.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Sudah Meninggal, Michael Jackson dan 12 Artis Ini Masih Kantongi Pendapatan Puluhan Juta Dolar - CakapCakap