in ,

141 Hektar Sabana di Gunung Rinjani Terbakar

Peristiwa kebakaran ini terjadi sejak hari Minggu malam, 23 Juni 2019.

CakapCakap – Daerah sabana yang luas di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini sudah dilalap api sejak Minggu malam, 23 Juni 2019. Pihak berwenang belum menemukan penyebab kebakaran di tujuan wisata populer itu.

Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sudiyono, mengatakan kebakaran itu berada di kawasan hutan di Bukit Kondo di gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia ini.

Rinjani dibuka kembali pada 14 Juni 2019 setelah penutupan yang lama karena cuaca ekstrem dan kerusakan setelah gempa bumi pada 2018. (Tourism Indonesia)

“Kami memperkirakan area yang terbakar mencapai 141,6 hektar, dengan sebagian besar rumput, alang-alang, edelweiss, dan pohon pinus terbakar. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, ”kata Sudiyono kepada The Jakarta Post, Senin 24 Juni 2019.

Tim gabungan petugas pemadam kebakaran terlibat dalam upaya untuk mengendalikan api pada hari Senin sore. Dua kebakaran dipantau bergerak dari Bukit Kondo dan hutan Pusuk di desa Sembalun.

Daerah yang terbakar sebagian besar adalah sabana dengan topografi yang sangat curam.

Sudiyono menjelaskan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 17.00 pada hari Minggu, 23 Juni 2019. Mengetahui kebakaran itu, petugas TNGR langsung mengadakan rapat koordinasi untuk memantau titik panas di taman nasional dan mengendalikan api. 

Gunung Rinjani. (Foto: Instagram @theglobaleye)

Tim gabungan terdiri dari 14 personil dari kantor Taman Nasional Gunung Rinjani dan 10 sukarelawan lokal. Tim mengevakuasi 18 orang yang berada di daerah itu pada Minggu malam. Semua aman dan selamat, kata Sudiyono.

TNGR juga sudah berkoordinasi dengan polisi setempat, Tentara Nasional Indonesia (TNI), pemerintah daerah, Kantor Manajemen Bencana Lombok Timur dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai kebakaran di tujuan pendakian populer yang terkenal dengan pemandangannya yang indah ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bocah 13 Tahun Asal Indonesia Ini Berhasil Mendaki Gunung Tertinggi Afrika

Gara-Gara Komentar di Media Sosial Dua Tahun Lalu, Calon Mahasiswa Ini Ditolak Universitas Harvard