CakapCakap – Cakap People tentu akan merasa kaget bukan dengan kabar ini? Pemilu tahun ini memang begitu banyak polemic yang terjadi sehingga kondisi jadi kian memanas. Bahkan server situs KPU jadi sasaran empuk hacker.
BSSN atau Badan Siber dan Sandi Negara menggelar rapat di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta dengan Komisi I DPR RI.
Tidak hanya membahas mengenai rencana serta anggaran atau RKA untuk tahun 2020, Hinsa Siburian yang juga merupakan kepala BSSN juga membahas mengenai evaluasi pengamanan ruang siber nasional dalam pemilihan umum tahun 2019.
Hinsa mengatakan jika BSSN akan terus melakukan koordinasi dengan beberapa pihak seperti Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Badan Pengakijian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Komisi Pemilihan Umum (KPU), POLRI, Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan juga Kementrian Luar Negeri (Kemlu).
“Peran BSSN sendiri dalam Pemilu adalah untuk mengamankan dan memastikan sistem teknologi informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) berjalan lancar,” ujar Hinsa melansir dari Grid.
Berdasarkan data yang telah tercatat sampai dengan 23 Mei 2019, Badan Siber dan Sandi Negara mencatat jika terdapat total 22228.859. 836 percobaan serangan terhadap server Komisi Pemilihan Umum atau KPU.
Hingga saat ini, BSSN tetap melakukan identifikasi serta deteksi mengenai ancaman sekaligus menyiapkan rekomendasi paca pengumuman rekapitulasi hasil Pemilu tahun 2019.
Pada rapat yang digelar, kepala BSSN juga telah mengajukan pagu indikatif tahun 2020 dengan jumlah 2,2 triliun. Jumlah tersebut digunakan untuk mendukung Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020.
Seperti halnya untuk keperluan Penguatan Kapasitas SDM keamanan Siber, pembangunan dan penguatan CERT (Computer Emergency Response Team, penyusunan RUU keamanan dan ketahanan siber, peningkatan kerja sama internasional bidang siber dan juga pengamanan infrastruktur siber.
Serangan siber yang dialamatkan ke Komisi Pemilihan Umum sendiri telah diantisipasi sejak dulu. Para pengamat pun telah mengimbau pada IT Komisi Pemilihan Umum atau KPU untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan siber yang dilakukan oleh para penjahat siber. Ancaman siber sendiri masih menjadi salah ancaman pada Proses pemilihan Presiden Indonesia tahun 2019.
Kejahatan siber yang menyerang server KPU ini tentu dianggap sebagai kejahatan luar biasa karena hal ini memiliki kaitan dengan penentuan presiden Indonesia tahun 2019 hingga beberapa tahun ke depan. Wah, KPU tentunya harus lebih waspada ya, Cakap People setelah adanya fakta demikian!