in ,

27 Persen Orang Indonesia Pernah Berpikir Untuk Bunuh Diri

Enam dari 27 persen orang Indonesia yang disebutkan itu sering mengalami pemikiran bunuh diri.

CakapCakap – Studi terbaru yang dilakukan oleh opini publik global dan perusahaan data YouGov menemukan bahwa 27 persen orang Indonesia pernah mengalami pemikiran untuk melakukan bunuh diri.

Selain itu, data dari YouGov menunjukkan bahwa enam dari 27 persen orang Indonesia yang disebutkan di atas sering mengalami pemikiran seperti itu.

Ilustrasi.

Melansir The Jakarta Post, Minggu 23 Juni 2019, berdasarkan penelitian tersebut, wanita lebih rentan terhadap pikiran untuk bunuh diri daripada pria di seluruh nusantara, dan orang Indonesia yang berusia 18 hingga 24 lebih sering berjuang dengan pikiran untuk bunuh diri daripada orang yang lebih tua.

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa 36 persen orang Indonesia terlibat dalam melukai diri sendiri. Praktek ini sangat lazim di kalangan generasi muda, bahka 45 persen anak muda mengakui telah menimbulkan kerugian fisik pada diri mereka sendiri.

Ilustrasi.

Laporan penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental yang paling umum dialami adalah kecemasan dan depresi. Namun, data mengungkapkan bahwa hanya 42 persen dari mereka yang menderita masalah kesehatan mental yang telah secara aktif mencari bantuan profesional. Menurut penelitian, pria lebih cenderung mencari bantuan daripada wanita.

Survei ini juga menyoroti apa yang mungkin membuat individu mengalami gangguan mental tidak mendapatkan bantuan profesional.

46 persen responden dengan masalah kesehatan mental tidak tahu ke mana harus mendapatkan bantuan, sementara 45 persen khawatir tentang biaya perawatan medis. Faktor-faktor lainnya adalah termasuk rasa malu atau stigma sosial dan kekhawatiran tentang komitmen waktu.

Ilustrasi.

Dalam laporan terbarunya, YouGov juga mencatat bahwa orang Indonesia sudah mulai memperlakukan kesehatan mental dengan serius.

90 persen dari responden percaya bahwa kesehatan mental harus diberikan pertimbangan sebanyak kesehatan fisik. Lebih dari 77 persen setuju bahwa kesehatan mental harus ditanggung oleh asuransi, sementara 89 persen berpikir karyawan seharusnya berhak atas cuti medis untuk masalah kesehatan mental.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Siap-Siap! Toyota Bakal Hadirkan 6 Mobil Listrik Baru Tahun Depan

Festival Seafood Pertama di Flores Akan Menyambut Wisatawan dengan Hidangan Laut yang Lezat